Ternyata, Ini Penyebabnya Kasus Baru Bikin Rekor Lagi

Sabtu, 05/09/2020 13:43 WIB
Jubir Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito ungkap penyebab kasus baru bikin rekor lagi (Okezone)

Jubir Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito ungkap penyebab kasus baru bikin rekor lagi (Okezone)

Jakarta, law-justice.co - Pada Kamis (3/9/2020) kasus baru covid-19 kembali membuat rekor baru dengan tambahan sebanyak 3.622 orang. Sebelumnya, kasus baru hanya bertambah di bawah angka 3.100 orang per hari.

Melonjaknya penambahan kasus baru ini membuat Satgas Penangan Covid-19 khawatir. Namun, Satgas mengaku penyebabnya adalah karena libur panjang beberap waktu lalu.

Melansir republika.co, juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menjelaskan, 3.622 kasus baru Covid berasal dari beberapa provinsi. Pertama adalah DKI Jakarta yaitu 1.359 kasus kemudian Jawa Timur sebanyak 377 kasus, Jawa Tengah 242, dan Jawa Barat 238 kasus.

"Kondisi ini cukup mengkhawatirkan. Kita sudah enam bulan berjuang menghadapi pandemi ini dan dihadapkan kasus yang semakin lama semakin tinggi," ujarnya saat mengisi konferensi virtual Asupan Gizi Masyarakat di Tengah Pandemi, Jumat (4/9/2020).

Pihaknya menganalisis, ledakan kasus terjadi karena salah satunya akibat libur panjang yang baru saja dilewati yaitu kemerdekaan Indonesia dan Tahun Baru Islam. Menurutnya, momen liburan ini dimanfaatkan masyarakat pergi ke tempat wisata dan tidak menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin.

"Akibatnya masyarakat terinfeksi dan terlihat kasusnya meningkat drastis saat ini. "Ini menjadi pelajaran buat kita semua dengan kondisi yang ada," katanya.

Ia meminta protokol kesehatan benar-benar ditegakkan. Misalnya dengan penggunaan masker harus tepat digunakan menutupi batang hidung, pipi, sampai dagu. Wiku meminta pastikan anggota tubuh ini selalu tertutup dengan baik.

Saat membuka masker juga harus dengan cara yang tepat yaitu dipegang talinya dan selalu mencuci tangan sebelum dan setelah melepasnya.

Ia menegaskan hal tersebut penting dilakukan untuk memastikan tidak menyentuh bagian yang potensial terkontaminasi.

"Kemudian selalu disiiplin menjaga jarak. Memang kadang-kadang kita sadar menjaga jarak, tetapi kenyataannya saat makan siang ternyata menjaga jaraknya tidak dipenuhi," jelas Wiku.

Hal-hal seperti ini penting dilakukan dengan disiplin karena di tempat liburan inilah akhirnya masyarakat bisa tertular. Risiko semakin tinggi terutama saat bersama dengan keluarga yang menjadi kelompok rentan seperti orang tua dan ibu hamil yang punya risiko tinggi.

 

(Nikolaus Tolen\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar