Indonesia di Jurang Resesi, PPP Heran Sri Mulyani Malah Santai

Jum'at, 04/09/2020 18:03 WIB
Menkeu Sri Mulyani dinilai masih santai hadapi resesi (Doc. Kemenkeu)

Menkeu Sri Mulyani dinilai masih santai hadapi resesi (Doc. Kemenkeu)

Jakarta, law-justice.co - Kondisi perekonomian Indonesia disebut telah berada di ujung jurang resesi. Hal itu berdasarkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mengalami kontraksi sebesar minus 5,32 persen pada kuartal II. Jika pertumbuhan ekonomi di kuartal III lebih negatif lagi, maka Indoneisa akan terjun ke jurang resesi.

Melihat fakta yang terjadi, Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Syaifullah Tamliha pun mengingatkan pemerintah. Namun, dia mengaku heran dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang terlihat santai menghadapi resesi tersebut.

"Saya lihat Menteri Keuangan Sri Mulyani masih santai saja berarti ekonomi Indonesia masih baik. Saya harap dia ke depan tidak frustasi menghadapi keadaan ekonomi sekarang," katanya seperti dikutip dari rakyat merdeka.

Syaifullah menilai Indonesia sebenarnya sekarang sudah mengalami resesi karena pertumbuhan ekonomi sudah berada di bawah 5 persen dua kuartal berturut-turut. "Daya beli masyarakat sekarang melemah. Ekonomi terbantu karena ada belanja dari pemerintah pusat. Kalau belanja sektor private melemah," ujarnya.

Dia berharap resesi ekonomi yang dialami Indonesia tidak berujung seperti krisis ekonomi yang dialami pada tahun 1998, yang berujung krisis nasional di segala bidang.

"Untungnya, rakyat sekarang tidak kelaparan. Kalau di daerah dampak resesi tidak terlalu terasa karena pertanian sekarang mamasuki musim panen," katanya.

Diingatkannya, resesi ekonomi bisa berujung pada krisis nasional apabila tidak ditangani dengan baik dan serius oleh pemerintah.

"Pak Mahfud MD (Menko Polhukam) pernah mengkhawatirkan akan ada krisis nasional. Nah, krisis nasional ini perlu kita hindari, jangan sampai terjadi di segala bidang," pungkas Wakil Ketua Fraksi PPP ini.

(Nikolaus Tolen\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar