Pemerintah Akui Tak Konsisten Tekan Angka Penularan Covid-19

Jum'at, 04/09/2020 06:45 WIB
Jubir Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito (Okezone)

Jubir Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito (Okezone)

Jakarta, law-justice.co - Pemerintah mengakui bahwa sejauh ini belum bisa konsisten dalam menurunkan angka kasus positif virus corona (Covid-19).

Meski begitu menurut Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengingatkan upaya mengurangi angka positif secara konsisten bukan hanya menjadi tugas pemerintah.

Kesadaran warga mematuhi protokol kesehatan juga vital dalam menanggulangi pandemi Covid-19.

"Beberapa Minggu terakhir ini terlihat peningkatan jumlah kasus cukup signifikan. Ini semua tentu yang dulu kita bisa kendalikan, sekarang terjadi kondisi mengkhawatirkan, bahwa kita sebenarnya belum berhasil menekan dan mencegah penularan secara konsisten, secara nasional," kata Wiku seperti melansir cnnindonesia.com, Jumat 4 September 2020.

Wiku mengaku dirinya sempat optimis pada beberapa bulan lalu saat pemerintah perlahan bisa mengendalikan dan menekan kasus penyebaran virus corona.

Namun melihat persebaran wabah yang masif belakangan ini, Wiku pun meminta kesadaran seluruh masyarakat untuk selalu mematuhi imbauan pemerintah soal protokol kesehatan.

"Enam bulan perjuangan Indonesia melawan Covid-19, pada saat awalnya tidak siap pandemi ini, dan dengan berjalannya waktu beberapa bulan awal akhirnya kita semua berhasil mengendalikan dan menekan kasus," kata dia.

Kasus positif di Indonesia dalam beberapa hari terakhir memang melonjak cukup signifikan. Data lonjakan kasus harian per Kamis (3/9) ini tercatat sebanyak 3.622 kasus.

Lonjakan kasus harian tersebut jadi rekor tertinggi sejak kasus pertama diumumkan pada awal Maret lalu. Dengan tambahan itu akumulasi kasus positif di Indonesia mencapai 184.268 kasus.

Sebelumnya ada penambahan 2.775 kasus pada Selasa (1/9), 3.075 pada Rabu (2/3). Jika diakumulasikan dengan tambahan kasus hari ini, dalam tiga hari di September total kasus konfirmasi positif berjumlah 9.472.

Pada Agustus lalu, tambahan kasus positif berkisar antara angka 1.000-3000 kasus. Rekor tambahan kasus positif pada Agustus yakni 29 Agustus sebanyak 3.308 kasus. Dalam satu bulan itu, terdapat 66.420 kasus.

Oleh sebab itu, Wiku pun kembali mengingatkan bahwa musibah yang melanda Indonesia dalam kurun waktu lebih dari enam bulan ini, jangan dijadikan sebagai ajang mencari siapa yang salah dan benar.

Menurut dia yang diperlukan saat ini adalah langkah kongkrit dengan cara bergotong royong demi menekan penyebaran virus corona.

"Ini menjadi tugas kita semua, tidak hanya Pemerintah, tapi masyarakat agar betul-betul patuh untuk menerapkan kedisiplinan protokol kesehatan, baik individu maupun seluruh masyarakat secara kolektif," pesannya.

(Ade Irmansyah\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar