Sindir Kritikan Faisal Basri, Poyuono: Kurang Lihai Baca Indikator

Rabu, 02/09/2020 11:37 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono sindir Faisal Basri (fin.co.id)

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono sindir Faisal Basri (fin.co.id)

Jakarta, law-justice.co - Kritikan ekonom senior Faisal Basri terhadap pernyataan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto langsung disindir oleh Arief Poyuono. Menurut Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu, kritikan Faisal itu tidak bijak. Dia menduga hal itu karena Faisal kurang lihai dalam membaca indikator ekonomi.

Hal ini terkait Faisal yang mengkritik pernyataan Menteri Koordinator Perkonomian Airlangga Hartarto yang menyebut pertumbuhan ekonomi di Kuartal III 2020 bakal masih minus tetapi bukan resesi.

"Waduh Faisal Basri sebagai ekonom kurang lihai dalam membaca indikator ekonomi kayaknya deh ya," kata Arief seperti dikutip dari jpnn.com, Rabu (2/9/2020).

Arief menilai pola pikir Faisal kurang bijaksana dalam berpandangan tentang perekonomian nasional. Sebab, kata dia, hal itu hanya terus menciptakan sentimen-sentimen yang mendegradasi pemerintah Jokowi yang sedang jungkir balik untuk menyelamatkan masyarakat di era Covid-19.

"Begini, kalau kata Faisal Basri pertumbuhan ekonomi nasional di Kuartal III akan minus tiga, artinya ekonomi bertumbuh dong dari minus 5,32 persen naik menjadi minus 3 persen yang mengarah persentase digit titik nol," ungkap Arief.

Dengan demikian, Arief menyatakan bahwa ada progres yang trennya ekonomi bertumbuh. Arief lantas menjelaskan rumus resesi ekonomi adalah bila indeks nilai persentase pertumbuhan ekonomi mengalami minus. Serta didasarkan pada indeks minus dari pertumbuhan ekonomi yang nilainya lebih kecil dari kuartal sebelumnya.

"Mungkin jika indeks pertumbuhan ekonomi Kuartal II itu minus 5,32 persen dan kemudian indeks (Kuartal III) minus makin tinggi itu baru disebut resesi. Nah ini Kuartal III kan banyak yang memprediksi indeks pertumbuhan ekonomi antara 2-4 persenan. Artinya kan ada pertumbuhan ekonomi dong," kata Arief.

Menurut Arief, ini bisa menjadi sebuah optimistis bahwa perekonomian di era Covid-19 mulai menunjukkan harapan untuk bangkit. Hal itu ditandai dengan mulai tumbuhnya lapangan kerja baru, serta peningkatan belanja pemerintah, konsumsi masyarakat dan angka ekspor.

"Jadi, sudah benar kata-kata Pak Menko Perekonomian dong, daripada omongan Faisal Basri sang ekonom itu," tutupnya.

 

(Nikolaus Tolen\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar