Gunakan Influencer Bukti Pemerintah Tak Mampu Komunikasi dengan Rakyat

Rabu, 02/09/2020 04:43 WIB
Fadli Zon Bongkar Dampak Mengerikan Rencana Jahat Israel di Palestina. (gelora.co)

Fadli Zon Bongkar Dampak Mengerikan Rencana Jahat Israel di Palestina. (gelora.co)

Jakarta, law-justice.co - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra (Waketum Gerindra), Fadli Zon buka suara soal pernyataan Jubir Presiden Jokowi Fadjroel Rachman soal pentingnya peran aktor digital, termasuk influencer, sebagai jembatan antara pemerintah dan rakyatnya.

Menurut dia, sebenarnya pemerintah tidak perlu menggunakan jasa influencer untuk mengkomunikasikan berbagai kebijakan.

Dia menilai, justru dengan menggunakan influencer membuktikan pemerintah gagal berkomunikasi langsung dengan rakyatnya.

"Harusnya tak perlu ada jembatan lagi antara pemerintah dan warga. Dengan semua platform yang ada, pemerintah bisa langsung bicara dengan rakyat tanpa perantara. Adanya influencer apalagi dibayar, menunjukkan pemerintah tak mampu berkomunikasi dengan rakyatnya sendiri," katanya seperti melansir detik.com, Selasa 1 September 2020.

Dia kembali menilai, bahkan pemerintah menggunakan influencer karena rakyat sudah tak percaya dengan kebijakan pemerintah di berbagai sektor. Sebab, alih-alih menyampaikan secara langsung, pemerintah malah menggunakan pihak ketiga.

"Atau rakyat tak percaya apa yang disampaikan pemerintah sehingga harus ada pendukung key opinion leaders yaitu influencer," ujar Fadli.

Fadli berpendapat, komunikasi kepada rakyat haruslah dilakukan langsung oleh pemerintah. Influencer, kata dia, tak diperlukan menjadi jembatan yang membantu.

"Sudah seharusnya justru pemerintahlah sebagai key opinion leaders dalam menyampaikan program atau kebijakan," jelasnya.

Sebelumnya, Jubir Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman menyebut peran penting para aktor digital termasuk influencer sebagai jembatan komunikasi antara pemerintah dan rakyat di kehidupan demokrasi era digital saat ini.

"Pada konteks pemerintahan demokrasi, kelas menengah, kelompok sosial yang sangat aktif di dunia digital, selalu dibutuhkan sebagai jembatan komunikasi kebijakan pemerintah dengan seluruh warga," ujar Fadjroel Rachman dalam keterangannya, Senin (31/8).

Fadjroel menilai, masuknya influencer menjadi bagian dari kehidupan demokrasi di Indonesia merupakan konsekuensi dari berlakunya era digital. Mereka pun terlibat sebagai jembatan dalam berbagai sektor, mulai dari politik hingga ekonomi.

"Aktor digital akan terus berkembang dalam peran-peran penting membangun jaringan informasi yang berpengaruh terhadap aktivitas produktif, sosial, ekonomi, dan politik," ujarnya.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar