Jakarta

Soal Resesi, Luhut: Masyarakat Jangan Ditakut-takuti

Minggu, 30/08/2020 19:46 WIB
Luhut Binsar Pandjaitan (ist)

Luhut Binsar Pandjaitan (ist)

Jaka, law-justice.co - Indonesia sedang berada dalam ancaman resesi ekonomi, apabila di kuartal III pertumbuhan ekonomi kembali minus maka Indonesia resmi resesi.

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan optimisme soal perekonomian Indonesia harus tetap dijaga. Menurutnya, masyarakat jangan sampai ditakut-takuti perekonomian Indonesia makin minus di kuartal III.

"Kunci mendorong perekonomian di Kuartal III adalah kompak, kompak bekerja sama semangat inovasi dan jaga optimisme. Jangan sampai ditakut-takuti kalau ada sampai negatif di kuartal III ini," ujar Luhut, dikutip dari detik.com, Minggu (30/8/2020).

Resesi sendiri terjadi apabila dua ekonomi sebuah negara minus dua kuartal berturut-turut. Seperti diketahui pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal II sudah minus 5,32%.

Luhut menuturkan semua pihak harus berjuang sekuatnya untuk mengejar pertumbuhan ekonomi. Setidaknya bisa mencapai 0 persen. Kalaupun pertumbuhan ekonomi kembali minus, Luhut mengatakan hal itu bukan lah akhir bagi Indonesia.

"Kita harus berjuang sekuatnya, sehinga bisa kuartal III dekat dengan 0 ataupun minus 0 koma sekian. Kalau itu pun terjadi itu bukan akhir dari segala-galanya," jelasnya.

Luhut menambahkan dirinya baru saja berkontak dengan World Bank membicarakan soal perekonomian Indonesia. Menurutnya, World Bank menilai semua program penanganan Corona, khususnya dalam pemulihan ekonomi nasional yang dilakukan pemerintah saat ini sudah berada pada jalur yang benar.

"Hasil diskusi kita dengan World Bank mereka apresiasi program kita, sepanjang kita kerja seperti ini, apa yang kita lakukan sudah benar. Langkah sudah benar, disiplin kita benar, tak perlu ada ketakutan berlebihan soal ini," kata Luhut.

 

(Hendrik S\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar