Waduh, Ini Penyebab Utang Luar Negeri BUMN Membengkak

Sabtu, 29/08/2020 00:52 WIB
Ilustrasi Rupiah (katadata)

Ilustrasi Rupiah (katadata)

Jakarta, law-justice.co - Direktur Kekayaan Negara Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Meirijal Nur mengungkapkan penyebab jumlah utang luar negeri (ULN) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meningkat akibat peningkatan ULN BUMN karena aksi korporasi.

"Saya terus terang personally belum memantau BUMN mana yang mengalami utang luar negeri. Ketika mengalami kesulitan keuangan, apa dia membutuhkan cashflow, normal untuk memberikan leveraging, yang melihat potensi dan kemampuan lembaga itu," ujar Meirijal, dikutip iNews.id, Jumat (28/7/2020).

Dia menerangkan peningkatan ULN BUMN bukan karena ada instruksi dari pemerintah. Ini murni banyaknya aksi korporasi. "Enggak mungkin lembaga internasional memberikan pembiayaan yang enggak mampu bayar UMKM. Pemerintah enggak menyuruh BUMN untuk melakukan pinjaman itu," katanya.

Sebagai informasi, ULN BUMN meningkat 22,9 persen menjadi USD58,9 miliar pada Juni 2020. Total ULN Indonesia sendiri mencapai 408,6 miliar dolar AS atau setara Rp5.924,7 triliun (kurs Rp14.500). Angka ini terdiri atas ULN sektor publik (pemerintah dan bank sentral) sebesar 199,3 miliar dolar AS dan ULN sektor swasta termasuk BUMN sebesar 209,3 miliar dolar AS.

Berdasarkan data Bank Indonesia, Utang luar negeri (ULN) Indonesia meningkat kembali. Posisi ULN Indonesia pada akhir triwulan II 2020 tercatat sebesar 408,6 miliar dolar AS atau setara Rp 5.924,7 triliun (kurs Rp 14.500) terdiri atas ULN sektor publik (pemerintah dan bank sentral) sebesar 199,3 miliar dolar AS, dan ULN sektor swasta (termasuk BUMN) sebesar 209,3 miliar dolar AS.

(Hendrik S\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar