Rezim Jokowi Kehabisan Stok Jualan Gombal, Reaksi ke KAMI Tak Rasional

Kamis, 27/08/2020 08:27 WIB
Deklarasi KAMI Di Tugu Proklamasi. (Helmi/law-justice.co)

Deklarasi KAMI Di Tugu Proklamasi. (Helmi/law-justice.co)

Jakarta, law-justice.co - Salah seorang deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Gde Siriana Yusuf menyayangkan pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Pasalnya menurut dia, pernyataan tersebut terkesan menyudutkan gerakan moral masyarakat yang dilindungi haknya di dalam konstitusi.

"Ibu Ketum (PDIP) ini lupa, bahwa akibat fraksi Parpol di DPR tidak efektif mengontrol eksekutif dan membela kepentingan rakyat, maka civil society perlu diperkuat dalam masyarakat demokratis. Keprihatinan pada kondisi negara dan sikap kritis masyarakat pada pemerintah harus disuarakan," ujarnya seperti melansir rmol.id, Rabu 26 Agusutus 2020.

Apa yang disampaikan Megawati itu, menurut Direktur Indonesia Future Studies (INFUS) itu, adalah sebuah serangan yang sengaja diwacanakan oleh para pendukung rezim Joko Widodo.

Pasalnya, Gde Siriana mengamati banyak pihak yang sudah mulai tidak nyaman dengan keberadaan KAMI dan membuat gerakan tandingan yang seolah-olah ingin membuat benturan horizontal di masyarakat.

Sebagai contohnya adalah kemunculan gerakan Kerapatan Indonesia Tanah Air (KITA) yang digagas oleh bekas pendukung Jokowi di Pilpres 2019 silam.

Selain itu, Gde Siriana juga menyebutkan adanya sikap tak mengindahkan dari sebagian alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) yang menginginkan Din Syamsuddin dicopot dari Majelis Wali Amanat karena terlibat di dalam KAMI.

"Kok ada ya intelektual berpikiran sempit? Memangnya sudah ada penetapan KAMI sebagai organisasi terlarang? Kalian bukanlah massa (benda), intelektual harus memiliki selera rasionalitas dan ketertarikan pada fakta," tuturnya.

Bahkan, lanjut Gde Siriana, serangan-serangan kepada KAMI telah dialami oleh sejumlah tokoh yang tergabung di KAMI sejak awal Deklarasi, baik berupa tuduhan gerakan makar hingga pembajakan akun media sosial.

Karena itu, Aktivis Bandung Intiatives ini memandang, sikap yang ditunjukan para pendukung rezim Jokowi kali ini sama saja menelanjangi diri penguasanya sendiri.

Di mana, pemerintah tak lagi mampu memberikan kepastian kepada masyarakat terkait janji-janji politiknya yang telah diumbar pada Pilpres 2019 silam.

"Serangan-serangan untuk mengamputasi KAMI dengan cara-cara cupu, mulai dari Ketum Parpol, hingga mahasiswa bayaran dan alumni-alumni yang fouI-minded, bukti bahwa rezim penguasa kehabisan stok jualan gombal," ungkapnya.

"Janji-janji meroket tidak terwujud dalam 5 tahun ke belakang adalah fakta-fakta yang tak terbantahkan. Inilah yang dipercaya rakyat?" sambungnya.

Sebelumnya, Satire atau sindiran yang diarahkan kepada Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) kembali mengemuka di publik, yang kali ini datang dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Saat membuka Sekolah Partai Angkatan II bagi Calon Kepala Daerah dan Calon Wakil Kepala Daerah PDIP secara virtual, Megawati menyebut para tokoh nasional yang mendeklarasikan KAMI hanya ingin menjadi presiden.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar