Astaga! Rekening Baru Nasabah Bank of America Bersaldo Rp36 Triliun

Sabtu, 22/08/2020 17:00 WIB
Bank Of America di Manhattan, USA (Foto : Alex Tai/SOPA Images/LightRocket via Getty Images)

Bank Of America di Manhattan, USA (Foto : Alex Tai/SOPA Images/LightRocket via Getty Images)

Jakarta, law-justice.co - Sebuah kejadian mengejutkan belum lama terjadi kepada nasabah Bank of America di Massachusetts . Salah satu nasabahnya kaget ketika mengecek isi rekening yang baru dibuatnya ternyata mencapai Rp 36 triliun.

Ternyata itu sebuah kesalahan, uang sebanyak itu tidak benar-benar ada.

"Ini kesalahan tampilan, tidak lebih dari itu," kata juru bicara Bank of America Bill Halldin seperti dikutip dari Bloomberg via Bisnis Indonesia, Sabtu (22/8/2020).

Nasabah Bank of America, Balise Aguirre menjelaskan semula dia mengira pihak bank menemukan kesalahan itu sendiri. Namun, situasi tidak berubah. Dia lantas menghubungi pihak bank untuk menanyakan duit misterius di rekeningnya.

Saat dihubungi Bloomberg, saldo miliaran dolar di rekening Aguirre itu sudah diperbaiki oleh pihak bank.

Di lain pihak, Citibank masih harus berjibaku dengan Brigade Capital dan HPS Partners di pengadilan New York. Pangkal persoalannya, Citibank mengaku keliru mengirim dana US$175 juta, ratusan kali lipat dari niat US$1,5 juta. Brigade menolak pengembalian dana.

Citibank adalah agen administratif kredit sindikasi untuk perusahaan kosmetik Revlon Inc. Brigade adalah salah satu kreditur Revlon.

Pengacara Brigade dan HPS, Benjamin Finestone di persidangan minggu lalu menjelaskan kepada hakim bahwa perusahaan tidak mengakui kekeliruan Citibank. Adapun Citibank menekankan, tindakan Brigade mengancam integritas fungsi badan administratif dan kepercayaan dalam sistem perbankan global.

Dalam catatan Bloomberg, kekeliruan seperti yang dialami Aguirre bukan yang pertama kali terjadi. Beberapa nasabah mengalami kesalahan tampilan saldo di aplikasi mobile banking.

Namun, kesalahan itu tidak berpotensi menguntungkan seperti fatamorgana nasabah memiliki duit Rp36 triliun. Akun mereka ya tetap nihil.

(Tim Liputan News\Yudi Rachman)

Share:




Berita Terkait

Komentar