Tiga Tahun Jadi Pendamping Jokowi,Poyuono ke Gatot:Kembalilah Jenderal

Sabtu, 22/08/2020 12:04 WIB
Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. (Foto: Antara)

Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. (Foto: Antara)

Jakarta, law-justice.co - Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo tiga tahun menjadi pendamping bahkan menjadi penjaga Presiden Jokowi. Itu terjadi saat Gatot menjabat sebagai Panglima TNI dari tahun 2014-2017.

Namun, kini keberadaan Gatot begitu jauh dan bahkan menjadi lawan Jokowi. Hal itu terbukti dengan dirinya masuk menjadi deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang bertujuan untuk mengkritisi kebijakan pemerintahan Jokowi.

Karena waktu tiga tahun bukanlah waktu yang sedikit, Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja (FSP) BUMN Bersatu Arief Poyuono pun punya harapan tersendiri kepda Gatot. Dia bahkan mengutip pernyataan Gatot yang siap menghadapi orang yang mengganggu acara deklarasi KAMI.

"Saat deklarasi KAMI, apabila ada hal-hal yang berkaitan berdasarkan hukum, seluruhnya tanggung jawab pribadi, Gatot Nurmantyo," tulis Arief menirukan pernyataan Gatot dalam cuitannya di akun Twitter @bumnbersatu seperti dikutip, Sabtu (22/8/2020).

Dia pun memuji kepribadian Jenderal Gatot sebagai mantan panglima TNI itu. Menurutnya, Gatot sangat mencerminakn seorang jenderal yang sungguhan. "Benar-benar the real General," lanjut Arief.

Maka dari itu, Arief berharap Jenderal Gatot Nurmantyo untuk kembali. Namun, dia tidak secara eksplisit meminta Gatot meninggalkan KAMI.

"Sebenarnya beliau itu sahabat dan kawan curhat Kang Mas Jokowi dan yang pasang badan untuk Jokowi sejak 2014-2017. Jenderal kembalilah," tandas Arief.

Konon, setelah deklarasi di Tugu Proklamasi pada 18 Agustus 2020 lalu, KAMI yang dimotori Prof Din Syamsuddin cs akan melebarkan sayap hingga ke Australia dan mendeklarasikan cabang pergerakannya di sana.

 

(Nikolaus Tolen\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar