Bantah Indonesia Sudah Resesi,Rizal Ramli: Kebiasaan Berbohong Menular

Jum'at, 21/08/2020 19:36 WIB
Ekonom Senior Rizal Ramli sebut pemerintah berbohong soal Indonesia resesi (law-justice.co/ Teguh Vicky Newsmaker)

Ekonom Senior Rizal Ramli sebut pemerintah berbohong soal Indonesia resesi (law-justice.co/ Teguh Vicky Newsmaker)

Jakarta, law-justice.co - Ekonom Senior Rizal Ramli menyebut kondisi perekonomian Indonesia sudah masuk ke jurang resesi. Dia menuding pemerintah berbohong, karena menyebut Indonesia belum masuk jurang resesi seperti negara lainnya seperti Korea Selatan, Singapura, dan beberapa lainnya.

"Saya lihat kebiasaan berbohong itu menular ternyata karena menteri keuangan menyatakan kita belum resesi. Karena baru negatif Kuartal II-2020 dia bandingakan kuartal II tahun lalu," katanya seperti dikutip dari viva.co.id, Jumat (21/8/2020).

Menurut Rizal, cara pemerintah, khususnya Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam melihat resesi dengan membandingkan negatifnya secara tahunan bukan kuartalan adalah sebuah kesalahan.

"Jadi sudah negatif berturut-turut, resesi ini kok bisa menteri keuangan kayak orang beloon gitu bilang belum resesi. Standar internasional kalau berturut-turut dua kuartal nah dia bikin definisi sendiri Kuartal II-2020 dengan Kuartal II-2019 itulah angka minus 5,32 dua kuartal," jelasnya.

Rizal menegaskan, kelaziman para ekonom global menganggap resesi terjadi jika ekonomi minus ata terkontraksi dua kuartal secara berturut-turut jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, bukan kuartal tahun sebelumnya.

"Itu bukan cara lazim (year on year/yoy) oleh para ekonom dunia untuk menetapkan resesi atau enggak. Yang lazim itu bandingkan quater to quater (q-to-q) misal Kuartal I-2020 dibanding Kuartal IV-2019 itu negatif. Di Kuartal II-2020 dibanding Kuartal I-2020 juga negatif," tegasnya.

Sebelumnya Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa Indonesia tidak masuk zona resesi secara teknis, meskipun pada Kuartal II-2020 pertumbuhan ekonomi Indonesia minus 5,32 persen secara tahunan.

Sebab, menurut Sri, masuknya ekonomi suatu negara ke dalam zona resesi apabila pertumbuhan ekonominya secara tahunan atau yoy terkontraksi dua kuartal secara berturut-turut. Bukan secara kuartalan.

"Dalam lihat resesi dilihat year on year untuk dua kuartal beruturut-turut," katanya.

 

 

(Nikolaus Tolen\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar