Diduga Terlalu Vokal soal Corona, Akun Twitter Epidemiolog UI Diretas

Kamis, 20/08/2020 11:45 WIB
Sebut Menyesatkan, Epidemiolog UI: Jangan Lagi Pakai Zona Warna! (tribun).

Sebut Menyesatkan, Epidemiolog UI: Jangan Lagi Pakai Zona Warna! (tribun).

Jakarta, law-justice.co - Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono membenarkan kalau akun Twitter pribadinya diretas orang tak dikenal.

Sebagai informasi, skun resmi @drpriono pada Rabu (19/8/2020) sekira pukul 22.00 membagikan status yang tidak biasa.

Dalam postingannya itu, terdapat beberapa foto bersama seorang wanita yang disertai tulisan yang tidak pernah menuliskan kata-kata yang tidak lazim yang biasa ditulis juru wabah di akun media sosialnya.

Meski begitu Pandu belum memastikan apakah akan melaporkan insiden tersebut.

"Ya kena serangan gencar," ujarnya seperti melansir idntimes.com, Kamis 20 Agustus 2020.

Walaupun demikian peristiwa ini tidak menyurutkan Pandu yang selalu memberikan kritik dan saran terhadap pemerintah dalam penanganan wabah COVID-19.

Sebelum akun tersebut diretas, Pandu Riono mengikuti acara virtual Adaptasi Kebiasaan Baru bersama Pemprov Jabar yang dihadiri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Rencananya, Pandu juga akan mengisi acara yang digelar Indikator Politik Indonesia siang ini bertajuk efek kepemimpinan dan kelembagaan dalam penanganan COVID-19.

Diketahui, Pandu memang kerap vokal di akun media sosial terutama soal wabah COVID-19 yang melanda tanah air. Sontak saja peristiwa ini menuai beragam komentar dari warganet.

"Akun dr Pandu Riono (Epidemiolog & dosen FKM UI), orang yg kerap kali mengkritik kebijakan pemerintah (terutama soal penanganan Covid) baru saja dibajak, jadi inget kasus Ravio Patra euy," tulis salah satu warganet.

"Wadaw jelek amat mainnya bos. Akun pakar epidemiolog berintegritas yang berani berseberangan dengan pemerintah demi kesehatan dan keselamatan rakyat gak mungkin twit begini. Tata cara tulisan nya juga beda. Penasaran siapa dah pelaku nya, apa orang yg sama yg ngerjain Ravio? Wkwk," ujar warganet lainnya.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar