Prihatin! Eep Saefulloh: Konstitusi Dilecehkan Aparat Membabi Buta

Rabu, 19/08/2020 11:45 WIB
Prihatin! Eep Saefulloh: Konstitusi Dilecehkan Aparat Membabi Buta. (teropongsenayan).

Prihatin! Eep Saefulloh: Konstitusi Dilecehkan Aparat Membabi Buta. (teropongsenayan).

Jakarta, law-justice.co - Pengamat Politik, Eep Saefulloh Fatah menyebut bahwa konstitusi sering dilecehkan oleh aparat yang membabi buta.

Oleh karena itu, dia mengaku prihatin dengan kondisi tersebut yang belakang menurutnya kerap terjadi.

“Sebagai warga negara, saya prihatin bahwa konstitusi masih suka dilecehkan, bahkan oleh aturan-aturan di bawahnya, bahkan oleh aparatur yang membabi buta, menjalankan peranan politisasi dirinya, menjadi instrumen dari kekuasaan,” ujarnya dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa 18 Agustus 2020 malam.

Direktur Eksekutif Polmark Indonesia itu menyatakan bahwa saat ini, kebebasan berbicara yang dijamin konstitusi, tetapi justru hanya ditegakkan untuk orang-orang yang berada di luar kekuasaan.

Kata dia, orang-orang yang dekat dengan kekuasaan dan pemodal, sangat sulit tersentuh hukum, meskipun sering melakukan pelanggaran.

“Saya banyak menyaksikan orang-orang bersuara kritis lantang menyerang orang lain, menyerang kelompok lain, menyerang seseorang, tetapi yang bersangkutan dekat dengan kekuasaan, atau diback-up oleh pemodal, atau pemodal yang bersama-sama dengan kekuasaan, dan hukum tidak bisa menjamahnya,” keluhnya.

Sebaliknya kata dia, orang-orang yang tidak dekat dengan kekuasaan dan pemodal, sangat gampang menjadi korban politisasi hukum.

“Betapa banyak warga negara yang bersuara kritis, yang menyampaikan pandangan pribadinya sebagai warga negara yang dijamin haknya oleh konstitusi, tetapi tidak ada di dekat kekuasaan, tidak ada di dekat pemodal, dan mereka dengan gampang menjadi korban hukum yang dipolitisasi,” jelasnya.

Disisi lain, pada kesempatan itu, Eep sengaja mengenakan masker bertuliskan ‘Bebaskan JRX’. Jerinx adalah drummer Superman Is Dead (SID) yang dipenjara karena menyebut ‘IDI Kacung WHO’.


Eep Saefulloh Fatah kenakan masker bebaskan Jerinx SID (ILC).

“Saya malam ini menggunakan masker ini bukan untuk genit-genitan atau gagah-gagahan. Menurut saya, saya harus menyatakan sikap saya sebagai warga negara untuk membela konstitusi, bukan untuk membela Jerinx, bukan untuk membela kawan saya atau orang yang terkenal. Yang ingin saya tegaskan adalah betapa tidak adil hukum bekerja untuk orang dari kelompok yang berbeda,” tegasnya.

Menurut dia, jika ketidakadilan hukum tidak segera diluruskan, maka akan menjadi salah satu faktor yang bisa menghambat kemajuan Indonesia.

“Jerinx SID hanya satu kasus. Yang terpenting bukan Jerinx-nya, yang terpenting adalah konstitusi harus dibela. Kebebasan berbicara harus kembali ditegakkan. Jangan sampai orang bersuara kritis dan ketakutan dikarenakan aparat dan hukum menjadi instrumen untuk membungkam orang yang berbeda,” pungkasnya.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar