Jokowi Pakai Pakaian Adat NTT Saat HUT RI ke-75, Ini Maknanya

Senin, 17/08/2020 14:25 WIB
Presiden Jokowi kenakan pakaian adat TTS, NTT saat HUT RI ke-75 (kompas)

Presiden Jokowi kenakan pakaian adat TTS, NTT saat HUT RI ke-75 (kompas)

Jakarta, law-justice.co - Setelah memakai pakaian adat dari Sabu, Nusa Tenggara Timur (NTT) saat pidato kenegaraan di sidang tahunan MPR 2020, Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali memakai pakaian adat dari NTT saat perayan HUT RI ke-75. Namun, kali ini dia mengenakan pakaian adat dari daerah lain di NTT, yakni dari Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).

Melansir sindonews, kain yang dikenakan bermotif kaif berantai nunkolo. Motif sudah dimodifikasi dari bentuk belah ketupat (motif geometris) dengan batañg tengah yang berarti sumber air dan bagian pinggir bergerigi melambangkan wilayah yang berbukit dan berkelok-kelok.Warna merah melambangkan keberanian laki-laki nunkolo.

Aksesori selain menambah indah kain tenun, ada juga makna kegunaan praktis. Dester (ikat kepala) atau pilu ada tiga jenis Yi U Raja berbentuk dua tanduk kecil yang artinya fungsi raja yang melindungi.

Ikat di kepala sebagai penutup kepala sebagai pelindung yang menjadi tanda kebesaran raja sebagai mahkota. Tas sirih pinang dan kapur budaya makan sirih pinang sebagai budaya pemersatu/persatuan dan juga melambangkan tanda kasih dan hormat, maka ke manà pun selalu membáwa tas sirih pinang.

Hal serupa juga pernah dilakukan Jokowi saat perayan HUT RI ke-74 tahun 2019. Saat itu dia mengenakan baju Klungkung dari Bali.

Wakil Presiden (Wapres) Maruf Amin juga nampak mengenakan pakaian adat Melayu. Dari hasil pengamatan, tidak hanya para peserta di Istana Merdeka yang mengenakan pakaian adat, juga terlihat undangan virtual mengenakan pakaian adat nusantara.

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar