Pabrik Korea Mau Pindah ke RI, Bakal Serap 1.300 Tenaga Kerja

Sabtu, 15/08/2020 23:46 WIB
BKPM (Foto: Katadata)

BKPM (Foto: Katadata)

Jakarta, law-justice.co -  

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, satu perusahaan dari Korea Selatan akan berniat merelokasikan usahanya ke Indonesia dengan investasi US$ 350 juta. Pabrik asal Korea ini akan membuka usahanya di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah dengan kebutuhan tenaga kerja 1.300 orang.

"Meskipun kebutuhan produk yang nantinya akan dihasilkan perusahaan di Indonesia sudah dapat dipenuhi oleh pemain yang ada. Namun alasan kami tetap mendukung perusahaan ini adalah karena hasil produksinya nanti 80% akan diekspor dan 20% sisanya mensuplai perusahaan afiliasi yang sudah lebih dahulu datang ke Indonesia. Jadi tidak akan mengganggu pasar yang ada," ujar Bahlil, CNBCIndonesia.com, Sabtu (15/8/2020).

Bahlil tidak menyebutkan nama perusahaan tersebut secara jelas. Namun, dirinya hanya membocorkan perusahaan tersebut berminat melakukan diversifikasi usaha industri pengolahan bahan galian non logam ke Indonesia untuk mensuplai perusahaan afiliasinya di bidang otomotif yang sedang konstruksi di Indonesia.

Demi mendukung kelancaran usahanya, calon investor tersebut berkunjung ke KIT Batang untuk memastikan kesiapan kawasan. Beberapa hal yang menjadi pertimbangan perusahaan antara lain kesiapan lahan dan ketersediaan infrastruktur pendukung, termasuk suplai gas dan listrik.

Setelah kunjungan kemarin, perwakilan perusahaan akan segera melaporkan hasilnya ke kantor pusatnya di Korea Selatan. Jika berjalan sesuai rencana, dalam waktu dekat konsorsium pengembang KIT Batang dan perusahaan akan menandatangani kesepakatan untuk pembuatan rencana pengembangan kawasan dan utilitas pendukung utama.

Rencana investasi yang akan digelontorkan perusahaan asal Korea Selatan ini akan mencapai US$ 350 juta dan akan dilakukan dalam dua tahap. Secara keseluruhan, potensi penyerapan tenaga kerja Indonesia diperkirakan mencapai 1.300 orang.

"Pada prinsipnya, pemerintah Indonesia akan memenuhi kebutuhan perusahaan untuk dapat segera merealisasikan rencana investasinya ke Indonesia. Dalam kunjungan ini, kami melibatkan konsorsium pembangunan KIT Batang, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Batang dan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), agar semua pihak memiliki pemahaman yang sama atas pentingnya investasi ini segera direalisasikan," ungkap Bahlil.

(Hendrik S\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar