MUI Pusat Desak Aparat Usut Aktor Pembuat Simbol HUT RI Mirip Salib

Jum'at, 14/08/2020 07:51 WIB
Ormas Solo & Karanganyar Protes Keras Logo HUT ke-75 RI Mirip Salib. (tribun).

Ormas Solo & Karanganyar Protes Keras Logo HUT ke-75 RI Mirip Salib. (tribun).

Jakarta, law-justice.co - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat menyayangkan soal adanya gambar mirip salib pada logo resmi Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Republik Indonesia.

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) MUI Pusat, Amirsyah Tambunan menyatakan, logo tersebut justru tidak sesuai simbol nasionalisme Kemerdekaan Republik Indonesia.

"Saya sudah memerhatikan logo HUT RI ini dan memang mirip salib. Sebagai wakil Sekjen MUI, sangat menyesalkan hal ini karena logo tersebut tidak sesuai simbol nasionalisme Kemerdekaan RI," katanya seperti melansir jpnn.com, Kamis 13 Agustus 2020 kemarin.

Dia menegaskan, seharusnya simbol kemerdekaan RI harus dipahami memperkuat rasa nasionalisme kebangsaan secara eksternum, bukan sebaliknya primordialisme golongan tertentu.

Oleh karena itu, dia mendesak aparat untuk mengusut siapa aktor di balik munculnya logo mirip salib tersebut.

"Harus diusut siapa aktor yang membuat simbol yang menggambarkan seperti "salib". Kalau tidak ini akan mengganggu keharmonisan antar umat beragama," tegasnya.

Sebelumnya, dai kondang KH Abdullah Gymnastiar atau yang akrab disapa Aa Gym ikut buka suara soal hebohnya tudingan sejumlah pihak terkait simbol mirip salib di spanduk HUT ke-75 RI.

Menurut dia lewat akun twitter pribadinya, perbedaan pendapat ialah hal yang wajar. Oleh karena itu menurut dia, publik harus memaklumi soal munculnya penolakan dan banyak yang mempertanyakan terkait simbol mirip salib di spanduk HUT RI tersebut.

Menurut ada hikmah dan pelajaran dari perdebatan dari kedua belah pihak soal desain spanduk HUT ke-75 RI tersebut.

Dia menilai perbedaan pendapat itu sangat bisa dimaklumi. Sebab, sebagian ada yang melihat simbol salib pada desain spanduk, ada pula yang tidak.

“Juga bisa dimaklumi bila ada yang semangat 17 an nya jadi berkurang.. Karena merasa kurang nyaman..Walau kita berbaik sangka tak ada niat tak adil dibalik semua ini,” kicaunya di twitter, Selasa 11 Agustus 2020 kemarin.

Selain itu, pendakwah asal Bandung, Jawa Barat, tersebut mengajak warganet untuk mengambil pelajaran dari polemik spanduk HUT RI tersebut.

Dalam situasi yang sedang krisis saat ini, sebaiknya yang diprioritaskan adalah persatuan dan kesatuan masyarakat.

“Dalam situasi banyak masalah seperti sekarang ini, seyogyanya semua pihak berpikir berlapis lapis, bijaksana dan sangat peka terhadap peluang terjadinya masalah baru Yang tak perlu,” tulisnya.

Aa Gym mendoakan perayaan HUT RI ke-75 tahun ini bangsa Indonesia bisa semakin adil dan dewasa serta mendapatkkan keberkahan dari Allah Tuhan Yang Maha Esa. Dia mengajak dan mengingatkan masyarakat untuk menjaga kesolidan.

“Tetap jaga kerukunan dan rasa persaudaraan dalam keberagaman di negeri yang kita cintai ini yaa,” tulisnya.

Sebagai informasi, seperti mengutip dari Pedoman Visual Penggunaan Logo oleh Kemensetneg, logo yang dituding menyerupai salib merupakan karya supergrafis yang terdiri dari 10 elemen mozaik.

Masing-masing bagian merepresentasikan komitmen dan nilai luhur Pancasila. Bentuknya memang sengaja dibuat fleksibel dan abstrak dan dibentuk menjadi satu kesatuan.

Kemensetneg sendiri telah mengeluarkan panduan penggunaan logo beserta template yang dapat diunduh dengan bebas oleh warganet.

Tak hanya itu, makna filosofis dari mozaik yang dituding mirip salib juga telah dijelaskan melalui buku panduan.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar