Jerinx Ditahan, Waketum Gerindra Minta IDI Buktikan Bukan Kacung WHO

Kamis, 13/08/2020 19:28 WIB
Waketum Gerindra Arief Poyuono minta IDI buktikan bahwa mereka bukan kacung WHO (kompas)

Waketum Gerindra Arief Poyuono minta IDI buktikan bahwa mereka bukan kacung WHO (kompas)

Jakarta, law-justice.co - Setelah I Gede Ari Astina atau Jerinx resmi ditahan oleh polisi karena dilaporkan oleh IDI (Ikatan Dokter Indonesia), Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono pun angkat bicara.

Menurut dia, IDI seharusnya tak reaktif soal pernyataan Jerinx yang menyebut IDI adalah kacung WHO. Dia mengatakan, untuk menampik tudingan Jerinx, IDI hanya perlu membuktikannya.

"Seharusnya IDI tinggal membuktikan saja kalau organisiasi itu bukan kacung WHO. Jadinya lucu kalau organisasi yang isinya orang pintar semua tetapi baper (terbawa perasaan), terus lapor ke polisi karena dikritik Jerinx," kata Arief seperti dikutip dari jpnn, Kamis (13/8/2020).

Dengan ditahannya Jerinx dalam kasus dugaan pencemaran nama baik itu, pandangan publik kepada IDI malah makin menggila. Publik kata dia bisa saja menilai, bahwa sebenarnya IDI tak bisa membukitkan tudingan dari drummer Superman is Dead (SID) tersebut.

Padahal menurut Arief, IDI ini diisi oleh doktor, profesor dan ahli kesehatan masyarakat bisa mementahkan tudingan Jerinx.

"IDI itu isinya profesor dan doktor, para ahli di bidang kesehatan yang sekolahnya lama. Kalau tidak bisa membuktikan dirinya bukan kacung WHO seperti yang dikritik Jerinx, kan gawat banget. Ini mengancam keselamatan 250 juta rakyat Indonesia, loh," jelasnya.

Arief menegaskan, IDI juga harus menanggung risiko jika tuduhan Jerinx ternyata benar. Menurutnya, Jerinx tentu akan membela diri dan membuktikan tuduhannya di persidangan.

"Karena Jerinx adalah seorang seniman muda yang selama ini menyuarakan kritik sosial dalam karya-karyanya secara cerdas. Kalau sampai dirinya bisa membuktikan kebenarannya di depan sidang, maka IDI sendiri yang akan menerima akibatnya,” lanjutnya.

Arief mengaku dirinya sudah sering mengikuti kritik Jerinx di media sosial sehubungan dengan pandemi corona, sikap WHO, dan tanggapan masyarakat dan dokter-dokter Indonesia. Menurutnya, kritik Jerinx selalu berdasarkan fakta-fakta yang terus berkembang.

“Hal yang positif dari penahanan Jerinx ini akan berujung buka-bukaan di depan hakim, apakah tuduhan ‘IDI Kacung WHO’ atau ‘tuduhan penyebaran kebencian’ yang benar. Sehingga rakyat akan mempelajari sebuah bukti-bukti yang akan disampaikan Jerinx terhadap tuduhannya tersebut,” tutup Arief.

(Nikolaus Tolen\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar