Sebut Jakarta Zona Hitam, Politikus Demokrat Diserang Loyalis Anies

Kamis, 13/08/2020 18:36 WIB
Anies Baswedan. (Tribunnews)

Anies Baswedan. (Tribunnews)

Jakarta, law-justice.co - Tak terima DKI Jakarta disebut zona hitam kasus covid-19, loyalis Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyerang balik Ferdinand Hutahaean. Hal itu disampaikan oleh Ketua Aliansi Masyarakat Jakarta (Amarta) M Rico Sinaga yang menuding Ferdinand tak paham tentang kinerja Anies.

Sebelumnya, Kepala Biro ESDM Partai Demokrat itu, menyerang kinerja Pemprov DKI melalu beberapa media sosialnya.

"Ferdinand Hutahaean mestinya tahu, bertambahnya kasus positif covid-19 di Jakarta per harinya karena Pemprov DKI paling aktif melakukan rate tes PCR dibanding daerah lain. Tes PCR sudah melampui jauh dari persyaratan WHO mencapai 46 360 orang, sehingga dapat diketahui kasus dan jumlah warga Jakarta yang positif Covid-19," kata Rico seperti dikutip dari netralnews.

Menurut dia, seharusnya Ferdinand menyimak penejalsan Anies soal tingginya kasus covid-19 di Jakarta.

"Saya juga minta agar Ferdinand tidak asal cuit di medsos. Kalau dia tidak suka secara personal terhadap Gubernur Anies, ya kritiknya harus rasional dong, jangan asal bunyi (asbun) seperti orang tidak sekolah saja," lanjutnya.

Ferdinand, melalui akun media sosialnya mengkritik kinerja Anies. "Prestasi Gubernur Jakarta!! Pak Gubernur tidak ingin mencuit tentang zona hitam ini? Bukannya mengurusi covid-19, malah mengurusi ganjil-genap. Gubernur sesat dipikir logika," kata Ferdinand.

Merespon cuitan itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria juga telah mengklarifikasinya. Ariza, sapaan akrabnya, meluruskan jika informasi yang disebarkan Ferdinand masuk kategori hoax. Dia pun meminta masyarakat bisa lebih teliti untuk memilah informasi.

"Saya memohon maaf atas informasi hoax tersebut, tetap berpesan menjalankan 3M; memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak 1,5 meter dari jarak interaksi," kata Ariza.

Namun, cuitan Ferdinand tersebut kini sudah dihapus. Lantas setelah itu, Ariza mengimbau agar masyarakat tidak usah mempercayai soal isu zona hitam yang berkembang di masyarakat.

"Soal zona hitam hoax, kita selaku Pemprov DKI selalu survei, kan di Jakarta memang penyebarannya tinggi karena disebabkan testing banyak. Luar biasa testing kita. Jumlahnya bisa 5.000-10 ribu per harinya. Sudah jauh di atas 55 ribu lebih (per pekan)," katanya.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar