Amien Rais Tuduh Jokowi Main Politik Belah Bambu, Begini Respon Istana

Kamis, 13/08/2020 17:09 WIB
Presiden Jokowi (teropong senayan)

Presiden Jokowi (teropong senayan)

Jakarta, law-justice.co - Pernyataan Pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) yang menuding Presiden Joko Widodo atau Jokowi memainkan politik belah bambu karena hanya memihak kelompok tertentu langsung ditanggapi oleh pihak Istana. Menurut pihak Istana, apa yang disampaikan Amien Rais tak terbukti, karena hal itu sudah dialami oleh Amien Rais sendiri, yakni bebas melakukan kritik.

"Tuduhan Amien Rais disangkal oleh kenyataan bahwa beliau sendiri bisa bebas mengkritik Jokowi," kata Tenaga Ahli Utama KSP Donny Gahral Ardian seperti dikutip dar wartaekonomi, Kamis (13/8/2020).

Donny malah menyarankan kepada Amien Rais agar mengoreksi dirinya sendiri terlebih dahulu. Sebab, menurutnya, adanya oposisi sudah menjadi hal biasa dalam berdemokrasi.

"Dalam demokrasi, oposisi biasa, tapi tidak lantas kemudian menjadi musuh yang dipojokkan, seperti tuduhan Pak Amien Rais. Pak Amien Rais sendiri kan bersuara kritis, tapi kan tidak pernah kemudian dikriminalisasi, dipojokkan. Beliau sendiri selama ini kerap bersuara miring tapi tetap mendapatkan tempat, begitu," jelas Donny.

"Jadi saya kira harus berintrospeksi terhadap dirinya sendiri, karena beliau sendiri kritis tapi tidak pernah dipojokkan," lanjut Donny.

Anak buah Jokowi ini pun mengatakan apa yang disamapaikan oleh manta Ketua MPR itu tak berdasar. Jokowi kata dia, tak pernah memihak golongan tertentu saja, melainkan semua golongan.

"Saya kira tuduhan itu tidak beralasan. Karena kita tahu bahwa di pemerintahan Pak Jokowi, mereka-mereka yang disebut sebagai oposisi, didengar. Bahkan ada yang diundang ke Istana, yang suara-suara miring ya terhadap pemerintah. Kalau mengikuti pemberitaan belakangan ini bahkan dua oposan yang paling keras kepada Pak Jokowi, Fahri Hamzah dan Fadli Zon akan diberikan bintang Mahaputra Nararya," jelasnya.

Berbeda dengan Amine Rais, Donny menilai Jokowi adalah seorang negarawan, lantaran mengayomi semua kelompok.

"Jokowi adalah negarawan yang mengayomi semua kepentingan, kecuali yang bertentangan dengan konstitusi dan Pancasila. Dan Pak Jokowi juga tidak pernah yang disebut dengan politik belah bambu. Karena Pak Jokowi itu memelihara semua, baik yang keras maupun yang lunak terhadap dirinya. Mengayomi semua lah intinya," tuutpnya.

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar