Panas! AS Ancam Rusia Jika Benar Bayar Militan Afghan Bunuh Tentaranya

Kamis, 13/08/2020 12:41 WIB
Trump dan Putin. (Business Insider)

Trump dan Putin. (Business Insider)

Jakarta, law-justice.co - Pemerintah Amerika Serikat memberi peringatan keras terhadap Rusia soal bayaran bagi militan Taliban untuk membunuh tentara AS di Afghanistan.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo mengatakan kepada Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov bahwa Rusia harus membayar dengan harga sangat mahal jika terbukti menawarkan hadiah untuk membunuh tentara AS dan pasukan koalisi lainnya di Afghanistan.

Pada Juni lalu, pejabat intelijen AS, melaporkan, unit intelijen militer Rusia secara diam-diam menawarkan hadiah kepada kelompok militan yang terkait dengan Taliban untuk membunuh pasukan koalisi di Afghanistan, termasuk tentara AS.

Presiden Donald Trump sebelumnya mengaku tidak diberi tahu informasi tersebut lantaran para pejabat intelijen AS meragukan laporan tersebut.

“Jika Rusia menawarkan uang untuk membunuh (tentara) Amerika atau dalam hal ini (tentara) Barat lainnya, akan ada harga sangat mahal yang harus dibayar. Itulah yang saya sampaikan kepada Menteri Luar Negeri Lavrov," kata Pompeo seperti melansir inews.id, Kamis 13 Agustus 2020.

Namun Pompeo menolak menyampaikan apakah dia yakin informasi intelijen itu kredibel atau tidak.

“Saya tahu militer kami telah berbicara dengan para pemimpin senior mereka (Rusia) juga. Kami tidak akan mengabaikannya, kami tidak akan menoleransinya," kata Pompeo.

Bulan lalu beberapa sumber di AS dan Eropa yang mengetahui perkembangan seputar isu ini mengatakan, intelijen AS sudah mendapat laporan terbaru yang mendukung tuduhan bahwa Rusia mendorong militan yang berafiliasi dengan Taliban untuk membunuh tentara AS dan sekutunya di Afghanistan.

Pelaporan terbaru itu muncul saat AS melakukan negosiasi dengan Taliban serta Pemerintah Afghanistan terkait penarikan pasukan AS dari negara itu.

(Ade Irmansyah\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar