Prabowo Harus Belajar dari Perjanjian Batu Tulis, Waspadai Megawati
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto (Gesuri.id)
Jakarta, law-justice.co - Pengamat Politik, Dedi Kurnia Syah menyoroti soal semakin akrabnya hubungan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Kata dia, hubungan itu semakin terlihat mesra saat Megawati memberi sambutan di Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Gerindra beberapa waktu lalu.
Ditambah lagi menurut dia, PDIP-Gerindra banyak berkoalisi di Pilkada Serentak 2020.
Sebagai informasi, rumor yang berkembang, Prabowo dimungkinkan akan didapuk menjadi bagian mitra penting PDIP di Pilpres 2024.
Perpeluang, Prabowo dengan kader utama PDIP, Puan Maharani menjadi pasangan capres dan cawapres di pilpres mendatang.
Kalau ini benar-benar kejadian, "Perjanjian Batu Tulis" akan terwujud.
Perjanjian Batu Tulis Jilid I yang sempat batal, akan menjadi Perjanjian Batu Tulis Jilid II.
Meski begitu, Dedi yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion itu menyarankan Prabowo tetap hati-hati. Menteri Pertahanan itu harus menjadikan Perjanjian Batu Tulis Jilid I menjadi pembelajaran berharga.
"Mestinya itu menjadi pembelajaran. Prabowo yang pernah dikhianati secara politik," ujarnya seperti melansir rmol.id, Rabu 12 Agustus 2020 kemarin.
Meski begitu dia melihat dari dinamika saat ini, hubungan Prabowo-Megawati yang semakin mencair, bisa saja Perjanjian Batu Tulis Jilid II akan terjadi.
"Tetap ada potensi relasi Prabowo-Mega mencair seiring dengan diterimanya Prabowo di kubu pemerintah, mungkin saja dalam pilihan yang tidak banyak di PDIP. Dan Prabowo memungkinkan didapuk menjadi bagian dari mitra penting di 2024," jelasnya.
Komentar