Ekonomi Turun Drastis, GNPF: Masih Punya Malu? Mundur!

Sabtu, 08/08/2020 19:51 WIB
Ilustrasi ekonomi lesu (San Yang Tax Consultants)

Ilustrasi ekonomi lesu (San Yang Tax Consultants)

Jakarta, law-justice.co - Sekretaris Jendral Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Edy Mulyadi ikut angkat bicara terkait laju pertumbuhan ekonomi Indonesia yang pada kuartal II 2020 terperosok cukup dalam.

Menurutnya, nilai pertumbuhan ekonomi yang minus 5,32 persen pada kuartal II tahun ini tidak bisa diklaim sepenuhnya sebagai akibat dari pandemi Covid-19.

"BPS umumkan ekonomi kuartal II-2020 terjun -5,32 persen. Konsumsi rumah tangga anjlok ke 5 persen. Salahkan Covid-19?," ujar Edy Mulyadi, dilansir RMOL.id, Sabtu (8/8/2020).

Sebelum virus asal Wuhan, China itu mewabah di sejumlah wilayah di dalam negeri, Edy menuturkan indikator-indikator ekonomi RI sudah mulai ambles dan rapuh.

"Sebelum virus Covid-19 menyerang, ekonomi memang sudah salah urus. Impor ugal-ugalan, utang berbunga supertinggi ribuan triliun, serbuan TKA China bagai tsunami, korupsi giIa-gilaan, SDA dikeruk habis-habisan, dan BUMN jadi bancakan," ungkapnya.

Edy mempertanyakan kinerja penanganan Covid-19 sembari meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk sadar diri atas janji-janji politiknya yang tidak terlaksana denan baik.

"Masih mau ngeles? Janjinya meroket. Faktanya hancur. Masih punya malu? Mundur!," katanya.

(Hendrik S\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar