Cerita Korban Pemerkosaan di Bintaro, Setahun Alami Ancaman, Polisi Diam Saja

Sabtu, 08/08/2020 20:30 WIB
Curhat Perempuan Korban Pemerkosaan di Bintaro. (Twitter)

Curhat Perempuan Korban Pemerkosaan di Bintaro. (Twitter)

Jakarta, law-justice.co - Perempuan berinisial AF, korban pemerkosaan di Bintaro setahun lalu akhirnya bersedia menceritakan mimpi buruknya. Perempuan itu menuliskan curhatan di media sosial dan menjadi viral.

Berdasarkan penuturan AF, pelaku juga melakukan teror hingga mengancam dirinya. Mirisnya, hingga sekarang polisi belum mengambil tindakan lebih untuk menuntaskan kasus tersebut.

Peristiwa mengerikan itu terjadi pada 13 Agustus 2019 sekitar pukul 09.30 pagi di rumah AF sendiri.

Saat itu, AF terbangun dari tidurnya karena melihat sosok pria bertubuh tinggi yang bersembunyi di kamarnya. Ibunya sudah pergi bekerja.

"Seseorang tampaknya sengaja membangunkanku dan aku lihat bayangan tinggi keluar meninggalkan kamarku," kata AF dikutip Law-justice, Sabtu (8/8/2020).

AF yang belum sadar setelah bangun tidur langsung diserang oleh pelaku. Kepalnya dihantam dengan benda keras yang diyakininya sebuah batang besi.

Wanita itu pun mengalami luka dan kepalanya berdarah. Ia terbaring hampir tidak sadarkan diri di lantai.

Dalam kondisi seperti ini, pelaku mengancam AF dengan pisau. Wanita tersebut ketakutan, tidak dapat berbuat banyak dan hanya meminta agar tidak dibunuh.

"Saya melihat dia memegang pisau dan saya memohon untuk tidak membunuh saya, dia mengatakan kepada saya untuk tetap diam dan terus menyerang saya secara seksual," ungkap AF.

Setelah melakukan aksi bejatnya, si pelaku keluar kamar dan mengancam AF untuk tetap berada di ruangan tersebut.

Saya segera mencari ponsel tetapi ternyata hilang. Saya lalu bersembunyi di kamar mandi sampai yakin pelaku sudah pergi," kata AF. Begitu tidak ada tanda-tanda pelaku, AF keluar rumah dan berteriak minta tolong kepada tetangga.

Hari itu juga AF langsung dibawa ke rumah sakit dan membuat laporan polisi. Giilanya pelaku justru mengirim pesan singkat ke akun media sosial AF dengan maksud meminta maaf dan tidak bermaksud menyakiti.

Pelaku menulis, "Hi, maaf soal kepalamu. Gua gak bermaksud buat ngelakuin itu sumpah gua panik. Maaf banget soal HP lu juga gak sengaja ke bawa sama gua."

"Gua panik terus gua buang HP nya maaf banget. Gua gak bermaksud buat nyakitin lu kok gua cuma mau having sex udah itu aja," imbuhnya.

Sejak peristiwa mengerikan itu, si pelaku pun kerap memberikan teror kepada AF. Menurut AF, pelaku merupakan orang yang tinggal tidak jauh dari kawasan rumahnya.

AF juga memperlihatkan foto CCTV di tanggal kejadian yang diduga kuat sebagai sosok pelaku.

Dalam dua foto yang diunggah AF, terlihat pelaku memakai jaket hoodie warna cokelat dengan celana pendek dan sandal jepit. Pria itu terlihat berlari.

Pelaku diduga kuat bernama RI, yang tinggal di kawasan Bintaro. Kata AF, pelaku suka bermain skateboard. Namun hingga kekinian, pelaku belum diringkus oleh polisi dengan alasan belum cukup bukti.

Padahal menurut AF, ia telah mengumpulkan banyak bukti dan data yang telah dikonfirmasi.

"Saya tidak akan melakukan ini jika polisi akan mengambil tindakan, tetapi menurut hukum saya tidak memiliki cukup bukti untuk memasukkan baj****n ini ke penjara sehingga yang bisa saya lakukan hanyalah mengungkapnya. Gambar-gambar di atas berasal dari rekaman cctv dan semua data yang dikonfirmasi telah saya kumpulkan," kata AF.

(Ricardo Ronald\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar