325 TKA China Masuk ke Pulau Bintan, untuk Proyek Apa?

Sabtu, 08/08/2020 17:01 WIB
Iilustrasi TKA China (jatim Times)

Iilustrasi TKA China (jatim Times)

Jakarta, law-justice.co - 325 tenaga kerja asing (TKA) asal China masuk ke Pulau Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) Sabtu (8/8/2020) sekitar pukul 14.20 WIB. ratusan TKA itu masuk melalui Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjung Pinang menggunakan pesawat Qinqdao Airlines.

Dalam pesawat tersebut, terdapat 27 tenaga kerja lokal yang ikut pulang bersama dengan rombongan TKA tersebut setelah mengikuti pelatihan tenaga kerja di China.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bintan Indra Hidayat mengatakan, ratusan TKA China tersebut merupakan tenaga ahli konstruksi yang akan bekerja di PT Bintan Alumina Indonesia (BAI), Galang Batang.

"Mereka dikontrak selama enam bulan untuk menyelesaikan proyek konstruksi di PT BAI. Setelah selesai, langsung pulang ke negaranya. Perusahaan itu menargetkan mulai beroperasi tahun 2021," ujar Indra Hidayat, dikutip Bisnis.com, Sabtu (8/8/2020).

Indra memastikan kelengkapan semua dokumen keimigrasian TKA China itu, meliputi Izin Memperkerjakan Tenaga Asing (IMTA), Kartu Izin Tinggal Terbatas/Tetap (KITAS), termasuk bukti hasil tes usap Covid-19 dari negara asal.

"Kami sudah terima hard copy maupun soft copy dokumen keimigrasian mereka," katanya.

Setelah sampai di PT BAI, kata Indra, TKA China itu bakal dikarantina di wisma milik perusahaan selama 14 hari dengan diawasi secara ketat oleh Satuan Gugus Tugas Covid-19.

"Jika selama 14 tidak ada gejala Covid-19, mereka langsung bekerja. Kalau ada gejala, langsung swab," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Tanjung Pinang Agus Jamaluddin menjelaskan ratusan TKA itu langsung dilakukan tes cepat Covid-19 setibanya di Bandara RHF Tanjung Pinang.

"Kalau hasil tes cepat reaktif, langsung dipisahkan buat swab. Jika memang nantinya positif Covid-19 maka akan dikirim ke Rumah Sakit Khusus Covid-19 di Galang, Batam," kata Agus.

Direktur Utama PT Bintan Alumina Indonesia (BAI) Santoni menjamin sebanyak 300 orang Tenaga Kerja Asal (TKA) asal China tidak tertular Covid-19.

"Hari ini ada 300 orang tenaga kerja asal China yang masuk Indonesia untuk bekerja di PT BAI. Mereka sudah dites usap (swab) sebanyak dua kali, hasilnya negatif," jelas Santoni.

Selain tenaga kerja asal China itu, Santoni menambahkan, puluhan tenaga kerja lokal yang sudah dilatih selama 14 bulan di China juga tiba di Tanjung Pinang untuk bekerja di PT BAI.

"Ada 80 orang tenaga kerja asal Bintan, Tanjung Pinang, Batam, dan daerah lainnya, yang dilatih di China sudah kembali ke Tanah Air. Sebagian dari mereka sudah tiba di Bintan, dan sebagian lagi masih di Jakarta," ungkapnya.

Seluruh tenaga kerja asing maupun lokal yang tiba di Indonesia mengenakan alat pelindung diri. Mereka juga takut tertular Covid-19. Mereka juga akan melaksanakan protokol kesehatan yakni karantina mandiri di tempat tinggal yang disediakan perusahaan di lokasi proyek.

"Mereka karantina mandiri selama 14 hari. Setelah itu baru bekerja," katanya.

Santoni mengatakan tenaga kerja asing maupun tenaga kerja lokal yang sudah dilatih merupakan tenaga ahli. Mereka memiliki berbagai keahlian untuk mengerjakan proyek pembangunan PLTU dan pemurnian bauksit (smelter) di Kawasan Ekonomi Khusus Galang Batang, Bintan, yang dikelola PT BAI.

Kontrak kerja dengan tenaga kerja asing itu hingga Januari 2021. Mereka harus memastikan seluruh proyek yang direncanakan paling lama diselesaikan Desember 2020.

"Mereka ada kontrak kerja dengan PT BAI yang harus dilaksanakan. Peralatan yang digunakan ini menggunakan teknologi China sehingga membutuhkan keahlian mereka agar selesai tepat waktu," katanya.

PT BAI investasi PLTU dan smelter senilai Rp20 triliun di Bintan.

(Hendrik S\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar