Megawati Beri Sambutan di KLB Gerindra, Pemanasan Pilpres 2024?

Sabtu, 08/08/2020 15:06 WIB
Megawati dan Prabowo (Kastara.ID)

Megawati dan Prabowo (Kastara.ID)

Jakarta, law-justice.co - Ketua Umum PDIP, Megawati Sukarnoputri memberikan sambutan mengucapkan selamat dan menyampaikan pesan pemikiran pada acara Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Gerindra.

Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute (IPI), Karyono Wibowo mengatakan sambutan dan ucapan selamat dalam suatu kegiatan partai dinilai merupakan hal lazim.

Menurut Karyono hubungan PDIP dan Gerindra terlihat akrab, terutama hubungan antara Megawati dengan Prabowo Subianto. Kedua tokoh itu saling hormat menghormati meskipun tak bisa dipungkiri terkadang ada perbedaan pandangan dan kepentingan politik.

Namun, keakraban Mega dengan Prabowo sebagai sahabat tak pernah putus meski hubungan PDIP dan Gerindra mengalami pasang surut.

"Pada Pilpres 2009 Gerindra dan PDIP berkoalisi mengusung Mega dan Prabowo berpasangan sebagai capres dan cawapres. Lalu, pada Pemilu Presiden 2014 dan 2019 PDIP mengusung Joko Widodo sebagai capres berhadapan dengan Gerindra yang mengusung Prabowo," ujar Karyono, dikutip Sindonews.com, Sabtu (8/8/2020).

Karyono menuturkan, pasca Pilpres 2019 hubungan antara Gerindra dan PDIP kembali mesra. Bahkan munurut info, Megawati lah yang mengajak Gerindra masuk bergabung ke dalam koalisi pemerintahan Jokowi-KH Maruf Amin.

Ia melihat kedekatan Gerindra dan PDIP kini ditunjukkan kembali dalam acara KLB Partai Gerindra dimana Ketua Umum PDIP Megawati mendapat kehormatan untuk memberikan kata sambutan di acara tersebut.

Karyono menganggap meskipun peristiwa tersebut merupakan peristiwa politik biasa tetapi tak bisa dielakkan bisa menimbulkan beragam persepsi publik dan memunculkan pelbagai spekulasi yang menghubungkan dengan kepentingan politik Pilpres 2024 di mana banyak pihak memprediksi PDIP dan Gerindra akan berkoalisi.

Karyono menambahkan pendapat spekulasi seperti ini memang cukup logis jika melihat kedekatan PDIP dengan Gerindra akhir-akhir ini tetapi bisa benar bisa tidak karena pergulatan politik ke depan masih dinamis.

"Keadaan bisa berubah setiap saat, tergantung dinamika politik yang berkembang. Sehingga pada Pilpres 2024 nanti PDIP dan Gerindra bisa koalisi tapi bisa juga tidak," katanya.

(Hendrik S\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar