Tak Mau Gibran Lawan Kotak Kosong, PKS Ngotot Cari Koalisi

Jum'at, 07/08/2020 18:52 WIB
PKS cari rekan koalisi untuk lawan pasangan Gibran-Teguh di Pilkada Solo (kanalinspirasi)

PKS cari rekan koalisi untuk lawan pasangan Gibran-Teguh di Pilkada Solo (kanalinspirasi)

Solo, Jateng, law-justice.co - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) cabang Solo terus mencari rekan koalisi untuk melawan pasangan Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa pada Pilkada Solo 2020. Pasalnya, saat ini muncul gerakan kotak kosong untuk melawan Gibran-Tgeuh.

Ketua DPD PKS Solo, Abdul Ghofar enggan berpikir ke arah kotak kosong. Dia meyakini peluang membentuk poros baru masih terbuka.

"Kita tidak akan berbicara kotak kosong, karena itu akan mengganggu konsentrasi kita. Kami masih fokus membentuk koalisi dengan partai lain," kata Abdul Ghofar seperti dikutip dari detikcom, Jumat (7/8/2020).

PKS saat ini merupakan satu-satunya partai di DPRD Solo yang menolak mendukung Gibran. Untuk membentuk koalisi, mereka masih membutuhkan minimal dua partai lain. Untuk diketahui, PKS punya 5 kursi di DPRD Solo.

Ghofar mengatakan masih terus berkomunikasi dengan partai lain. Mereka juga telah meminta DPP PKS agar turut melakukan lobi ke partai lain.

"Saya kira partai di tingkat kota sebetulnya masih cukup cair, tetapi kendalanya ada di pusat. Makanya kami koordinasikan dengan DPP akan melakukan lobi tingkat atas," ujarnya.

Saat ini Gibran yang diusung PDIP sudah mendapatkan dukungan resmi dari Gerindra. Sementara partai lain, Golkar, PAN dan PSI mengaku akan segera menyerahkan dukungan secara resmi.

"Menurut saya, sebelum pendaftaran tanggal 4-6 September, semua masih bisa terjadi," katanya.

Diberitakan sebelumnya, Pilkada Solo 2020 berpotensi hanya memunculkan calon tunggal, yakni pasangan Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa yang diusung PDIP. Sejumlah aktivis kota muncul siap bergerak untuk mengampanyekan kotak kosong.

Dukungan untuk kotak kosong salah satunya datang dari aktivis budaya Kota Solo, Zen Zulkarnaen. Menurutnya, kemunculan sosok calon tunggal adalah bukti sistem demokrasi yang tidak berfungsi.

 

(Nikolaus Tolen\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar