Gara-gara Ratu Elizabeth II, Hadi Pranoto Diserang Soal Obat Covid

Kamis, 06/08/2020 18:36 WIB
Hadi Pranoto yang mengaku profesor diserang netizen (tribunnews)

Hadi Pranoto yang mengaku profesor diserang netizen (tribunnews)

Jakarta, law-justice.co - Posisi Hadi Pranoto yang mengaku telah menemukan obat covid-19 kini makin terpojok. Setelah dipolisikan bersama dengan Anji dan juga adanya bantahan dari berbagai pihak, kali ini dia malah diserang oleh netizen.

Hal itu terkait pernyataanya yang menyebut bahwa obatnya pernah dikirim ke Ratu Elizabeth II. Tak tanggung-tanggung dia mengatakan ada 5.000 botol dia kirimkan ke Inggris.

Adapun akun FB @Mak Lambe Turah langsung menyerang Hadi Pranoto. Menurut dia, tak mungkin Ratu Elizabeth II yag sudah tua minum obar herbal seperti yang dibuat Hadi.

"Sepengetahuan Mak, seorang Ratu Elizabeth yang berusia 94 tahun ga bakal konsumsi ramuan yang ga jelas dari negara anta berantah. Gausah sekelas ratu Elizabeth. Mak aja yang bukan siapa-siapa, kalo milih sesuatu buat kesehatan tuh bener-benar teliti, gak asal-asalan," tulisnya seperti dikutip dari netralnews.

"Kalo seperti minum obat, kita kudu konsultasi sama dokter biar dapat resep. Kalau kayak reramuan jejamuan yah kudu konsultasi sama yang ahli biar ga asal minum."

"Soal kayak obat juga cocok-cocokan, ada yang cocok ada yng enggak makanya perlu resep dokter karena tubuh kita beda-beda. Misal kauak di resep dokter gitu ada yang ga cocok sama Amoxilin, nah itu nanti dikasih alternatif lain dari dokter," lanjutnya.

"Kayak jamu-jamuaan apalagi, ga semua kita cocok. Kayak Seledri dan kunyit ga boleh untuk orang yang tensi rendah, dll. Jadi gabisa dipukul rata."

Sebelumnya, Hadi mengungkapkan bahwa obatnya bisa sampai dipesan Ratu Elizabeth II karena hasil riset yang dilakukan beberapa negara mengenai ramuannya.

"Itu kan gini ya. Karena teman kita saling tukar informasi, saling mencoba hasil temuan kita seperti apa kualitasnya dan kemampuannya. Ternyata hasilnya luar biasa baik," ujar Hadi.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan telah menjalin kerja sama dengan negara lain dalam pengembangkan penelitiannya. Namun kerja sama itu hanya sebatas komunikasi.

"Ya kita ingin tahu perkembangan di masing-masing negara di Europe, Amerika, di Asia, dan lain-lainnya," sambung Hadi.

Ketika ditanya kapan Ratu Elizabeth memesan obatnya, Hadi tak menjawab. Ia lantas menegaskan bahwa obatnya telah diakui dunia dan bermanfaat untuk orang-orang.

"Tujuannya satu supaya kita terbebas dari covid-19 ini dan kita bisa beraktivitas kembali normal," kata Hadi.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar