Alat Tes Covid-19 Terbaru dari Prancis, Sampelnya Hanya Gunakan Napas

Selasa, 04/08/2020 20:12 WIB
Ilustrasi Alat Tes Covid-19 Terbaru. (Antara)

Ilustrasi Alat Tes Covid-19 Terbaru. (Antara)

[INTRO]

Alat alat tes Covid-19 baru dikembangkan para peneliti di Rumah Sakit La Croix-Rousse Lyon, Prancis. Alat ini hanya menggunakan napas sebagai sampel.

Dilansir Anadolu Agency, Selasa (4/8/2020), alat tes Covid-19 dapat digunakan dengan cara menghembuskan napas ke dalam sebuah tabung, seperti tes breathalyzer standar.

Kecepatan tes serta metode implementasinya adalah nilai tambah terbesarnya, tidak seperti tes polymerase chain reaction (PCR) yang saat ini banyak digunakan negara-negara.

Alat tes Covid-19 tersebut sukses diimplementasikan pada puluhan pasien di rumah sakit tersebut selama tiga bulan terakhir.

"Kami cukup yakin kami berada di jalur yang benar," ujar Christian George, direktur Pusat Penelitian Ilmiah Nasional di Croix-Rousse, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Radio France International.

Saat ditanya mengenai prospek alat tes tersebut dapat memajukan diagnostik medis untuk Covid-19, George menjawab: "Kami tetap berhati-hati."

Salah satu hambatan yang ada pada mesin ini adalah belum tersedia untuk masyarakat luas. Mesin tersebut baru dipakai di Pusat Penelitian Croix-Rousse dan memiliki ukuran yang sangat besar.

Alat tes tersebut baru saja melewati fase uji coba pertama dan akan segera memasuki fase kedua. Para peneliti juga tengah mengembangkan model yang lebih murah dan cukup mudah untuk digunakan di masa depan.

Bukan hanya Prancis, negara-negara lain hingga kini masih mengembangkan alat tes untuk mendeteksi virus yang telah merenggut ratusan ribu nyawa di dunia.

Salah satunya adalah Inggris, baru saja mengumumkan alat tes Covid-19 baru yang hanya membutuhkan waktu 90 menit. Alat tersebut juga diklaim tidak memerlukan staf profesional untuk memeriksa dan juga bisa mendeteksi virus lain.

"Fakta bahwa tes-tes ini bisa mendeteksi flu dan juga Covid-19 akan sangat bermanfaat saat kita memasuki musim dingin, sehingga pasien bisa mengikuti saran yang tepat untuk melindungi diri mereka sendiri dan orang lain," kata Menteri Kesehatan Matt Hancock.

Alat tes tersebut akan digunakan di rumah sakit dan laboratorium mulai minggu depan, dan Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan dia menginginkan 500.000 tes dilakukan setiap hari pada Oktober.

Para peneliti di Monash University, Australia juga mengembangkan alat tes yang diklaim mampu menunjukkan hasil dalam waktu 20 menit.

Alat tes tersebut membutuhkan 25 mikroliter plasma dari sampel darah kemudian mencari aglutinasi atau pengelompokan sel darah merah yang disebabkan oleh virus corona.

Menurut para peneliti, alat mereka dapat menguji ratusan sampel setiap jam dan mereka berharap dapat digunakan untuk mendeteksi antibodi yang meningkat setelah uji vaksinasi.

(Ricardo Ronald\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar