Sengaja Batuk, Pemain di Liga Inggris Bakal Diberikan Kartu Merah

Selasa, 04/08/2020 01:51 WIB
Pemberian kartu merah dari wasit asal Jerman , Felix Brych (getty)

Pemberian kartu merah dari wasit asal Jerman , Felix Brych (getty)

Jakarta, law-justice.co - Para pemain sepakbola yang berlaga di Liga Inggris bakal mendapatkan kartu merah langsung, jika ketahuan sengaja batuk di hadapan musuh atau wasit. Aturan baru itu diterapkan Asosiasi Sepakbola Inggris (FA) untuk pencegahan penyebaran Covid-19.

Dalam dokumen yang dirilis tersebut, FA meminta para perangkat pertandingan, terutama wasit, tidak segan-segan dalam mengambil tindakan tegas. Pemain yang melanggar aturan tersebut bisa saja langsung diusir keluar lapangan. Peraturan baru itu akan langsung diterapkan untuk semua level pertandingan.

"Tindakan tegas harus langsung diambil wasit jika seseorang terbukti dengan sengaja dan dari jarak yang dekat, batuk-batuk di wajah pemain lawan atau bahkan ofisial pertandingan," bunyi pernyataan resmi FA, dikutip dari Okezone.com, Selasa (4/8/2020).

"Jika insiden itu tidak terlalu parah sehingga harus dikeluarkan dari lapangan, pelanggar akan diberikan peringatan atas dasar perilaku tidak sportif, yakni tidak menghormati pertandingan," imbuh pernyataan resmi tersebut.

FA pun mewajibkan wasit untuk menghukum siapapun dalam pertandingan yang rutin batuk-batuk. Sang pengadil juga harus mengingatkan pemain untuk tidak sering-sering meludah ke lapangan sekali pun tindakan itu bukan sebuah pelanggaran berat.

Seperti diketahui, penyebaran Covid-19 bisa melalui droplet atau cairan yang keluar dari mulut dan hidung. Batuk, meludah, bersin, atau sekadar membuka mulut saja dapat mengeluarkan droplet yang mengandung Covid-19. Karena itu, disarankan agar menjaga jarak antar manusia.

Dunia sepakbola memang menyusun serangkaian protokol kesehatan demi mencegah Covid-19 ketika kompetisi digulirkan kembali pada Mei-Juni 2020. Salah satu yang menjadi perhatian adalah kebiasaan meludah di tengah pertandingan.

Air liur yang keluar dari mulut pemain memang berpotensi menyebarkan Covid-19. Andai ludah menempel di bola dan tersentuh pemain, virus bukan tidak mungkin berpindah. Karena itu, bola biasanya langsung disemprot dengan disinfektan oleh petugas di pinggir lapangan ketika keluar.

Selain itu, para pemain juga diminta untuk menjaga jarak ketika duduk di bangku cadangan dan memakai masker. Protokol tersebut menyebabkan tempat duduk di sejumlah stadion dimodifikasi sedemikian rupa agar bisa menjaga jarak.

Setiap pertandingan juga dimainkan tanpa kehadiran penonton. Hal itu mengurangi atmosfer laga yang biasanya dimeriahkan dengan aksi-aksi suporter.

(Hendrik S\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar