Ngeluh Lagi, Ketua ProDEM: Pak Jokowi, Mundurlah

Senin, 03/08/2020 17:51 WIB
Ketua ProDEM Iwan Sumule (Tengah). (Rmol.id).

Ketua ProDEM Iwan Sumule (Tengah). (Rmol.id).

Jakarta, law-justice.co - Presiden Joko Widodo kembali mengeluh dengan kinerja anak buahnya yang kurang memanfaatkan anggaran covid-19 yang telah ada. Hal itu terjadi saat rapat terbatas di Istana Merdeka. Sikap Jokowi itu pun dikritik oleh Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule.

“Ngeluh lagi. Ngeluh lagi,” katanya menyindir Jokowi seperti dikutip dari rmol, Senin (3/8/2020).

Dalam rapat itu, Jokowi menemukan bahwa anggaran yang sudah terserap baru 20 persen. Padahal, pemerintah telah menganggarkan Rp 695 triliun untuk membantu penanganan corona. Jokowi menilai angka Rp 141 triliun merupakan jumlah yang masih sangat kecil.

Tapi, Iwan Sumule menilai wajar dana corona tidak terserap dengan baik. Sebab, dana tersebut memang nyatanya tidak wujud. Menurutnya, keberadaan dana itu sebatas koar-koar pemerintah.

Koar-koar yang sama sempat dipertunjukkan Presiden Jokowi saat menyebut di kantongnya ada Rp 11 ribu triliun data tentang nilai aset sejumlah WNI secara perorangan atau kelompok di luar negeri. Namun hingga kini uang tersebut tidak pernah terbukti masuk ke tanah air.

“Jadi apanya yang mau diserap kalau uangnya tidak ada? Rp 11 ribu triliun itu kan hanya prank,” tuturnya.

Terlepas dari itu, Iwan Sumule mengingatkan Jokowi bahwa tanda sebuah roda pemerintahan tidak bergerak adalah serapan anggaran yang minim. Artinya, tidak ada program dari pemerintah yang terealisasi ke publik.

Singkatnya, Iwan Sumule menekankan bahwa perbaikan dalam penanganan Covid-19 di era Presiden Jokowi akan semakin jauh dari kata berhasil. Sehingga, dia meminta Jokowi untuk legowo mengundurkan diri.

“Minim serapan anggaran menunjukan tidak ada uang dan juga program tak jalan. Jelas tak akan ada perbaikan. Pak Jokowi, mundurlah,” tutupnya.

 

(Nikolaus Tolen\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar