Undang Pesaing Gibran ke Istana, Rocky: Jokowi Lakukan Maksiat Politik

Senin, 03/08/2020 08:23 WIB
Akademikus Rocky Gerung dan Presiden Joko Widodo (Foto: Tribun)

Akademikus Rocky Gerung dan Presiden Joko Widodo (Foto: Tribun)

Jakarta, law-justice.co - Pengamat Politik, Rocky Gerung menganggap pertemuan Presiden Jokowi dengan Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo pada Kamis (16/7) lalu kurang tepat dilakukan.

Kata dia, Jokowi melakukan transaksi maksiat politik dalam melaksanakan tugasnya sebagai kepala negara.

"Presiden di ruang terbuka, di Istana transaksi kemaksiatan politik. Jadi standar moral kita diuji hari ini dan enggak ada satu pun menteri yang memberi semacam sense of injustice terhadap peristiwa itu," kata Rocky saat menghadiri deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan, Minggu 2 Agustus 2020 kemarin.

Kata dia, bisa saja masyarakat melakukan impeachment terhadap Jokowi yang dinilai seringkali melanggar etika sistem politik negara.

Apalagi kata dia, hal itu makin parah tatkala para pembantu presiden di kabinet hanya diam melihat peristiwa tersebut.

Dia menyindir Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani yang disebut ada dalam pertemuan dan hanya menonton pelacuran politik di panggung Istana dan tidak berbicara apa-apa.

"Tapi orang akan tagih kalau dalam sistem politik beradab. Itu Presiden ketahuan bikin transaksi kemaksiatan politik, political prostitusion, itu sudah di-impeach karena etikanya dilanggar habis-habisan. Di Istana terbuka lakukan transaksi politik hanya karena culture Solo, mungkin Pak Purnomo enggak bisa ngomong lebih dari sekadar ngeluh ke publik" ucapnya.

Dia menambahkan, pertemuan Jokowi dan Achmad Purnomo sebagai puncak defisit moral dalam politik Indonesia. Ke depan, ia pun berharap hal serupa tak kembali terjadi.

"Ini yang barangkali puncak dari defisit moral kita adalah peristiwa transaksi political prostitution di Istana dan untuk itu kita berharap agar supaya segala macam transaksi yang sifatnya politis berhenti per hari ini," tegasnya.

Seperti diketahui sebelumnya, Saat itu, Achmad Purnomo menemui Jokowi terkait masalah pencalonan cawalkot Solo dari PDIP. Achmad Purnomo tadinya diusulkan DPC PDIP untuk menjadi cawalkot Solo. Namun, PDIP akhirnya memberi rekomendasi bagi putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.

Dalam pertemuan itu, Achmad Purnomo mengaku membahas masalah pencalonan di Pilwalkot Solo dengan Presiden Jokowi.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar