Pembangunan Kodim & Polres di Puncak Papua Disebut Bungkam Gerak Warga

Minggu, 02/08/2020 11:45 WIB
Pembangunan Kodim & Polres di Puncak Papua Disebut Bungkam Gerak Warga. (Suarapapua).

Pembangunan Kodim & Polres di Puncak Papua Disebut Bungkam Gerak Warga. (Suarapapua).

Jakarta, law-justice.co - Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Puncak Papua (BPKW IPMAP) Koordinator Wilayah Surabaya, Provinsi Jawa Timur tegas menolak pembangunan Kodim dan Polres di kabupaten Puncak, Papua.

Pasalnya menurut Mahasiswa Puncak kota studi Surabaya, Kevin Alom, kehadiran pos aparat keamanan akan membungkam ruang gerak masyarakat sipil di sana.

Dia mendesak Pemda Kabupaten Puncak untuk berhenti melakukan pendekatan dan penipuan terhadap masyarakat sipil dengan aparat militer TNI-Polri di distrik Home, kabupaten Puncak Papua.

“Masyarakat Papua khususnya di bagian pegunungan sampai saat ini masih trauma dengan kekejaman militer Indonesia saat operasi militer di Papua dan sekarang para pejabat (bupati) tanpa menghiraukan hal tersebut, serta merta membangun pos-pos keamanan yang nyatanya tidak di inginkan oleh masyarakat,” ungkapnya seperti melansir suarapapua.com, Sabtu 1 Agustus 2020 kemarin.

Selain itu kata dia, alasan lain menolak pembangunan gedung Kodim dan Polres di Kabupaten Puncak Papua ialah karena pembangunan gedung yang akan dilakukan adalah kepentingan Elit-elit Politik Lokal di Kabupaten Puncak Papua.

“Para elit politik lokal harusnya mengikuti apa yang diinginkan masyarakatnya, bukan menambah masalah dan trauma kepada masyarakat Puncak,” ujarnya.

Dia menambahkan, pembangunan gedung Kodim dan Polres di Kabupaten Puncak Papua secara sistematis akan membungkam ruang gerak (hak-hak masyarakat sipil) di Kabupaten Puncak Papua, Provinsi Papua.

Sehingga kata dia, mahasiswa Puncak dengan tegas meminta kepada Kapolda Papua dan Pangdam Cenderawasih Papua untuk tidak menambah trauma lagi terhadap masyarakat Papua dengan kehadiran pos-pos keamanan di pedalaman Papua.

“Masyarakat akan takut untuk beraktivitas, ini juga akan mempengaruhi pendapatan mereka, dipantau terus-menerus dengan stigma-stigma yang masih melekat sama orang Papua,” tegasnya.

Jeri Kulua, mahasiswa Puncak juga berharap pemerintah Puncak harusnya lebih fokus untuk membangun SDM Puncak dengan menghadirkan kualitas pendidikan dan kesehatan yang baik guna mendukung kemajuan generasi muda Puncak.

“Bangun fasilitas kesehatan yang baik, bangun sekolah dengan fasilitas lengkap agar anak-anak yang bersekolah juga bisa dapat ilmu secara maksimal dan bisa bersaing dengan daerah lain,” tuturnya.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar