Eks Pengacara Habib Rizieq Sebut PDIP Tak Ikut Bakar Poster

Kamis, 30/07/2020 19:10 WIB
Eks Pengacara Habib Rizieq Shihab Kapitra Ampera sebut PDIP tak terlibat dalam aksi pembakaran poster (Kanavino Ahmad Rizqo/detikcom)

Eks Pengacara Habib Rizieq Shihab Kapitra Ampera sebut PDIP tak terlibat dalam aksi pembakaran poster (Kanavino Ahmad Rizqo/detikcom)

Jakarta, law-justice.co - Mantan pengacara Habib Rizieq Shihab, Kapitra Ampera menegaskan bahwa aksi pembakaran poster Habib Rizieq oleh para demonstran tak ada kaitannya dengan PDIP, partainya saat ini. Lebih lanjut dia juga mengatakan aksi itu tak ada kaitannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dia mengatakan tersebut perlu dikutuk karena tidak bermartabat. Apalagi dia mengatakan, para demonstrans menyebut Habib rizieq sebagai pengkhianat bangsa.

"Enggak ada Habib Rizieq mengkhianati apa pun. Kalau dia di Mekkah, dia sudah minta pulang tapi tanya tuh kenapa dia tidak bisa pulang? Itu yang harus dijawab pemerintah sebenarnya. Pemerintah harus hadir di mana pun warga negaranya," katanya seperti dikutip dari jpnn, Kamis (30/7/2020).

Kapitra lantas menilai bahwa pembakaran foto dari Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) itu Dia memandang bahwa tindakan pembakaran foto Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) itu sangat menistakan martabat Habib Rizieq.

"Itu bisa mengganggu stabilitas, bisa jadi trigger instabilitas politik. Kedua, saya juga mengimbau kawan-kawan dari FPI, enggak ada hubungan dengan Jokowi ini. Tidak ada hubungan juga dengan PDIP," tegas Kapitra.

Dia mengatakan aksi yang dilakukan oleh Budi Djarot dan kawan-kawannya itu tak ada kaitannya dengan Jokowi. "Apakah dia pendukung atau apa tidak ada urusan. Tidak semua kegiatan orang-orang itu Pak Jokowi tahu. Jadi jangan dikait-kaitkan lah. Jangan dihubungkan ke sana," pinta Kapitra.

Dia pun meminta FPI untuk menempuh jalur hukum terkait hal ini.

"Jadi laporkan ke polisi, saya minta polisi menindaknya dengan tegas. Harus adil soal ini. Ini tidak ada urusan dengan PDIP. Malah ini terkesan membenturkan PDIP dengan FPI. Ini harus diusut tuntas apa motifnya, apakah ingin cari panggung atau membenturkan? Harus segera dilaporkan," tutupnya.

(Nikolaus Tolen\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar