Angka Positif Covid-19 di DKI Tinggi, Anies: Harus Disyukuri

Rabu, 29/07/2020 19:59 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Foto: The Jakarta Post)

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Foto: The Jakarta Post)

Jakarta, law-justice.co - Kasus barus positif covid-19 di DKI melonjak tajam pada hari ini. Berdasarkan data yang ada, kasus baru di DKI bertambah 584 orang. Terkait hal itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta agar harus disyukuri. Sebab, tingginya kasus baru di DKI karena Pemprov DKI dengan gencar mencari orang-orang yang terjangkit coivd-19.

"Kenapa di Jakarta itu jumlahnya tinggi? Saya ingin sampaikan kepada semuanya di sini, karena Jakarta mengambil strategi mencari orang-orang yang terpapar lalu diisolasi, lalu diputus mata rantainya," katanya dalam sebuah forum webinar, Rabu (29/7/2020).

Menurut Anies, kalau Jakarta hanya ingin tampak jumlahnya sedikit, pemerintah tidak perlu melakukan pemeriksaan. Tetapi konsekwensinya wabah covid-19 tak akan pernah mereda.

"Maka, yang dikerjakan pemerintah DKI Jakarta adalah melakukan pengetesan sebanyak mungkin, mencari orang-orang yang positif. Begitu ketemu yang positif, kalau tanpa gejala, tidak berisiko, dan cukup isolasi atau karantina mandiri. Kalau memiliki gejala atau berisiko, maka akan diminta diisolasi di rumah sakit," jelas Anies.

Lebih lanjut Anies mengatakan bahwa pemerintah menargetkan memeriksa paling sedikit 10 ribu orang per minggu. Namun DKI Jakarta bahkan sampai 43 ribu orang per minggu dengan persentase 6,3 persen. “Nah 6,3 persen inilah yang kalau tidak ketahuan itu mereka akan menularkan kepada lebih banyak lagi," ujarnya.

Untuk itu, ia berharap masyarakat ikut membantu menjelaskan bahwa angka positif yang ditemukan di Jakarta harus disyukuri. Sebab, kalau mereka tidak ditemukan atau dideteksi, maka akan menularkan dan penyebarannya akan makin tak terkendali.

Anies menjelaskan, kalau seseorang terpapar covid-19 tapi tidak ada gejala, maka akan menularkan kepada keluarga atau temannya. Namun, sebaliknya bisa ditekan jika hal itu diketahui.

“Saya selalu sampaikan, kalau ada angka positif itu harus kita syukuri ketahuan. Banyak dari kita yang menganggap kalau positif berarti masalah. Memang kita masih punya wabah. Sedunia masih ada wabah. Pilihannya adalah mau ditemukan atau tidak," katanya.

"Kalau tidak ditemukan, angkanya nanti kecil. Kalau kecil, mungkin kita bersyukur, alhamdulillah, tambahnya hari ini cuma 10—karena yang ditesnya sedikit; karena tidak berusaha diketahui," tutup mantan Mendikbud tersebut.

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar