Profesor Tawarkan Bonus Bagi Mahasiswa yang Bisa Temukan Yahudi Miskin

Selasa, 28/07/2020 22:01 WIB
Ilustrasi (The Wall Street Journal)

Ilustrasi (The Wall Street Journal)

law-justice.co - Seorang profesor universitas di Argentina diduga mengatakan kepada murid-muridnya bahwa ia akan memberikan bonus Natal kepada siapa pun yang menemukan seorang Yahudi yang miskin, dan menantang mereka untuk berperang dengan seorang Yahudi demi mendatangkan uang, demikian lapor media Argentina.

Komentar Profesor Esteban Lizondo, seorang anti-Semit tersebut direkam oleh seorang siswa dan diunggah di media sosial, saat kelas online tentang politik internasional di Universitas Bisnis Abad 21 di Cordoba, menurut Badan Telegrafi Yahudi.

Mahasiswa yang tidak disebutkan namanya, merekam ceramah dan melaporkan kejadian itu ke kantor Cordoba dari organisasi payung Yahudi Argentina DAIA, yang mengadu ke universitas.

Di video nampak Lizondo menjelaskan pembentukan negara Israel, ia mengatakan negara Yahudi itu diciptakan pada tahun 1948 sebagai konsesi untuk lobi Zionis dengan imbalan uang. 

Orang-orang Yahudi, kata profesor itu, mampu menangani bisnis dan perusahaan keuangan, untuk terus memperkaya diri mereka sendiri. Oleh karena itu, tidak sia-sia bertempur dengan orang Yahudi untuk mendapatkan uang.

"Mengapa kalian berpikir Nazi membunuh begitu banyak orang Yahudi? Karena iri hati yang mereka miliki. Bayangkan orang Jerman berdarah hingga mati dalam krisis ekonomi yang parah, dengan hiperinflasi, dan orang Yahudi…mereka terus menjadi kaya,” tambahnya. 

DAIA mengatakan mengajukan komplain dan mengatakan komentar profesor itu melanggar undang-undang diskriminasi Argentina. Sebagai tanggapan, universitas mengatakan tidak menoleransi segala jenis diskriminasi di kelas.

“Data telah dikumpulkan dan jika pertimbangan ini diverifikasi, sanksi maksimum akan diberikan sesuai undang-undang kami dan yang diizinkan oleh Undang-Undang Kontrak Tenaga Kerja akan diterapkan," kata universitas dalam sebuah pernyataan, menurut Infobae, sebuah media berita Argentina.

"Dunia telah menderita terlalu banyak dengan peristiwa yang tak terbayangkan seperti Holocaust, penghilangan di negara kita, dan genosida yang menyimpang di planet ini, sehingga tidak memperhatikan kebutuhan untuk terus mempromosikan nilai-nilai toleransi dan keragaman, membawa ke komunitas kami pesan yang jelas tentang penghormatan terhadap kehidupan dan perbedaan,” masih pernyataan dari universitas.

Argentina adalah rumah bagi komunitas Yahudi terbesar di Amerika Latin, terbesar kedua di belahan bumi Barat, menurut data terbaru yang diterbitkan oleh Buku Tahunan Yahudi Amerika. (Fox News)

 

(Liesl Sutrisno\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar