Demi Pria ini, Jokowi Disebut Memohon ke Surya Paloh

Selasa, 28/07/2020 01:37 WIB
Wahyu Purwanto (Kontan.co.id)

Wahyu Purwanto (Kontan.co.id)

Jakarta, law-justice.co - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memohon kepada Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh agar iparnya, Wahyu Purwanto tidak direkomendasikan maju menjadi bakal calon Bupati di di Pilkada Kabupaten Gunungkidul. Adanya permintaan itu, Surya Paloh pun menerimanya dengan tidak memasukan nama Wahyu Purwanto ke daftar kandidat yang akan diusungnya.

Hal itu dibenarkan Ketua DPW Nasdem DIY Subardi. Menurut Bardi, perpindahan dari politik ke sosial atas permintaan keluarga itu bukan isapan jempol atau isu semata.

"Peristiwanya adalah keinginan Pak Jokowi bukan hanya sekadar bualan. Pak Jokowi itu menemui langsung Pak Surya Paloh sebagai ketua umum (Partai Nasdem). Mengharap dengan sangat, memohon dengan sangat agar Pak Wahyu jangan direkomendasikan, jangan dijadikan di politik, karena di keluarga butuh untuk kegiatan sosial," ujarnya, dikutip dari Kompas.com, Selasa (28/7/2020).

Menurut Bardi Jokowi tidak hanya mengutus, tetapi datang sendiri dan bertemu langsung Surya Paloh. Setelah pertemuan keduanya, Subardi mengaku dipanggil Surya Paloh dan diberitahu mengenai hal itu.

Dalam kesempatan itu, ia berharap mengikuti Jokowi sebagai seorang negarawan. Terlebih lagi, perjalanan mantan Wali Kota Solo ini masih empat tahun dan masih diperlukan rakyat Indonesia.

"Pak Wahyu juga demikian, bagian dari keluarga Pak Jokowi diperlukan di bidang sosial. Perjuangan, ibadah tidak harus di dunia politik, tetapi juga di dunia sosial agar lebih punya manfaat terhadap bangsa dan negara," jelasnya.

Bardi mengaku diperintahkan Surya Paloh untuk menyampaikan hal itu ke Wahyu. Namun, karena tugas politik kenyataan pahit itu harus disampaikan ke Wahyu seminggu lalu di Jakarta.

Diakuinya, Wahyu akhirnya menerima karena, menurut dia, memiliki jiwa kenegarawanan yang kuat dan menerima dengan lapang dada.

Sementara, perjalanan panjang Wahyu Purwanto di kancah politik harus terhenti karena permintaan sang ipar (Jokowi) itu. Namun, Wahyu menyebut permintaan dari kedua tokoh yang memiliki pengalaman yang jauh darinya itu harus diikutinya.

"Beliau berdua mengarahkan perjalanan politik satu tahun ini diarahkan ke bidang sosial, saya meyakini beliau berdua memiliki pengalaman yang luas tentu memiliki wacana yang saya sendiri belum bisa menjangkaunya," kata Wahyu.

Untuk diketahui, perjalanan politik Wahyu Purwanto dimulai saat maju menjadi calon wakil bupati mendampingi Subardi, seorang pengusaha, pada Pilkada 2015. Saat itu, dirinya kalah dengan pasangan Badingah-Immawan Wahyudi.

Dirinya kala itu masih menjadi Rektor Universitas Gunungkidul. Saat itu, Wahyu diusung Gerindra, PKS, Demokrat, dan PKB.
Tahun 2020, dirinya berniat maju bupati mendaftar ke Partai Nasdem bersama sembilan orang lainnya. Untuk memuluskan jalannya dalam dunia politik, Wahyu masuk sebagai Dewan Pakar DPW Nasdem DIY. Bahkan sudah memiliki relawan yang diberi nama "Ponco Manggolo" yang diklaimnya sampai tingkat padukuhan.

"Kita sudah berjalan hampir satu tahun bersama menjelajah Kabupaten Gunungkidul, tidak terasa 144 desa sudah dijelajahi bersama," ucap Wahyu.

Perjalanan memperkenalkan diri untuk maju dalam pilkada bersama ratusan relawan terus dilakukan selama setahun terakhir. Namun demikian, menurut Wahyu, dirinya tidak bisa menghindari kenyataan bahwa perjalanan panjang itu harus terhenti.

"Minggu kemarin sesuai dengan arahan Bapak Joko Widodo dan Bapak Surya Paloh, dan tentu kita semua mengenal kedua tokoh ini tokoh nasional yang pasti sangat berpengalaman," jelasnya.

(Hendrik S\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar