Ekspor ke Swiss Meningkat 284%, Dua Produk Ini Jadi Unggulan

Kamis, 16/07/2020 19:41 WIB
Ekspor kopi ke Swiss meningkat (okezone)

Ekspor kopi ke Swiss meningkat (okezone)

Jakarta, law-justice.co - Kabar baik datang di tengah perekonomian Indonesia mengalami tekanan yang luar biasa. Adalah melonjaknya ekspor ke Swiss yang mencapai 284% menjadi US$1 miliar per Mei 2020. Jumlah itu sudah melampaui torehan ekspor sepanjang 2019 sebesar US$988 juta.

Menurut Duta Besar Indonesia untuk Swiss Muliaman Hadad ada dua produk yang menjadi unggulan ke Swiss, yakni kopi dan minyak atsiri. Dia mengatakan hal itu tidak lepas dari upaya kerja sama promosi ekonomi Indonesia yang dilakukan secara intensif di Swiss.

"Kopi dan minyak atsiri adalah produk unggulan Indonesia dalam ekspor ke Swiss selain emas. Namun, kenaikan ekspor Indonesia ke Swiss di masa pandemi covid 19 ini memang cukup besar nilainya," kata Muliaman seperti dikutip dari wartaekonomi.co, Rabu (15/7/2020).

Data Swiss Federal Customs Administration menunjukkan bahwa peningkatan ekspor terbesar terjadi dalam April dan Mei 2020 dengan peningkatan ekspor Indonesia sebesar 670% untuk April dan 404% untuk Mei 2020 dibandingkan bulan yang sama pada 2019.

Muliaman mengatakan kopi dan minyak atsiri merupakan dua dari beberapa produk Indonesia yang mengalami kenaikan ekspor sangat signifikan. Selain itu, beberapa komoditas ekspor Indonesia ke Swiss terbesar di antaranya produk tekstil rajutan, kopi, suku cadang mesin, mebel, minyak atsiri, dan kimia organik.

Namun, bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, ekspor Indonesia ke Swiss yang memiliki tren meningkat adalah logam mulia, alas kaki, kopi, mebel, suku cadang mesin, dan minyak atsiri.

"Emas menyumbangkan nilai terbesar dalam ekspor Indonesia ke Swiss. Walaupun terjadi naik turun dalam nilai ekspor emas Indonesia ke Swiss dalam lima bulan terakhir, namun angka nilai ekspornya menunjukkan tren meningkat. Bila dibandingkan periode yang sama 2019, ekspor logam mulia Indonesia ke Swiss dalam lima bulan pertama 2020 naik 198%," jelasnya.

Namun, kata dia impor Indonesia dari Swiss juga mengalami peningkatan dalam lima bulan pertama 2020. Data Swiss Federal Customs Administration menyatakan nilai impor Indonesia pada Januari -Mei 2020 mencapai US$308 juta dengan peningkatan 74% dibandingkan periode yang sama 2019.

Impor produk farmasi adalah salah satu sektor yang meningkat antara lain karena upaya mengatasi penyebaran covid-19 di Indonesia. Selain itu, mesin turbin, suku cadang, perlengkapan elektronik dan kimia organik, serta instrumen optik juga memiliki angka yang terbilang tinggi. "Dalam lima bulan pertama 2020 ini kita surplus sebesar US$721 juta," ucapnya.

Muliaman menegaskan bahwa pandemi Covid-19 tidak menghalangi peningkatan ekspor Indonesia ke Swiss. Dari data di atas, terdapat peluang yang semakin luas bagi produk Indonesia, seperti kopi, minyak atsiri, dan alas kaki untuk terus diekspor ke Swiss.

"Swiss adalah negara berorientasi ekspor, oleh sebab itu perdagangan luar negeri menjadi bagian penting dalam pemulihan ekonomi Swiss akibat dampak pandemi Covid-19. Ini kesempatan kita untuk memanfaatkan peluang ini karena rantai pasok dari sumber lain mungkin terganggu akibat pandemi," pungkasnya

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar