Dibubarkan Tommy Soeharto, Berkarya Malah Pilih Muchdi Pr Jadi Ketum

Minggu, 12/07/2020 11:12 WIB
Muchdi Pr terpilih menjadi Ketua Umum Partai Berkarya hasil Munaslub (sinarharapan)

Muchdi Pr terpilih menjadi Ketua Umum Partai Berkarya hasil Munaslub (sinarharapan)

Jakarta, law-justice.co - Partai Berkarya kini tengah dilanda perpecahan. Hal itu terlihat jelas dari langkah Presidium Penyelamat Partai Berkarya yang tetap menggelar musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) meski dibubarkan Tommy Soeharto selaku Ketua Umum.

Bahkan Munaslub tersebut memilih Muchdi Pr sebagai ketua umum dan Badaruddin Andi Picunang menjadi sekretaris jenderal (sekjen) partai. Muchdi menggantikan Tommy Soeharto dan Picunang menggantikan Priyo Budi Santoso.

"Ketua umum terpilih Mayjen TNI Purn Muchdi Pr dan Sekjend terpilih Badaruddin Andi Picunang sekaligus Ketua dan Sekretaris Formatur dalam Tim Formatur yang terdiri dari 5 (lima) orang yang akan menyusun pengurus DPP Partai Beringin Karya (berkarya) periode 2020-2025," kata Sekjen Partai Berkarya terpilih, Badaruddin Andi Picunang dalam keterangan tertulisnya, Minggu (12/7/2020).

Ada pun pimpinan sidang munaslub tersebut adalah Badaruddin Andi Picunang selaku ketua, Sonny Pudjisono selaku sekretaris, Ferdi Andi Lolo selaku anggota perwakilan Indonesia timur, Erna selaku anggota perwakilan Indonesia tengah, dan Ira Hadiati selaku anggota perwakilan Indonesia barat. Hasil munaslub itu juga membatalkan kebijakan pengurus partai yang dikeluarkan sebelumnya.

"Menganulir beberapa kebijakan pimpinan partai sebelumnya terkait SK pengurus di semua tingkatan yang cacat hukum dan rekomendasi Pilkada 2020 tanpa prosedural," ucapnya.

Setelah terpilih, Picunang alntas menjelaskan dilakukannya Munaslub. Menurut dia alasan utamanya adalah karena adanya kevakuman dan komunikasi yang tersumbat sejak Rapimnas III Partai Berkarya tahun 2018, tak ada evaluasi hasil Pemilu 2019 dan tak adanya rapat-rapat dalam pengambilan kebijakan, serta tak ada petunjuk dan produk pedoman organisasi sebagai turunan AD/ART partai. Pengelolaan partai juga dinilai menerapkan otokrasi dan feodalisme dan jauh dari semangat demokrasi.

Dia juga mengatakan munaslub sempat ditunda karena adanya sekelompok orang yang mengatasnamakan AMPB yang mengawal kedatangan Tommy Soeharto dan Priyo Budi Santoso. Tujuan mereka dinilai ingin membubarkan munaslub yang dinilai Tommy illegal dan inkonstitusional. Namun, munaslub belum dimulai kelompok ini melakukan sejumlah aksi merusak barang munaslub.

Sebelumnya, meski telah mendapat ancaman dari Tommy Soeharto, Presidium Penyelamat Partai Berkarya tetap menggelar munaslub. Alhasil, acara yang berlangsung di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan pada Sabtu (11/7/2020) itu dibubarkan langsung oleh Tommy yang datang didampingi Priyo Budi Santoso.

 

(Nikolaus Tolen\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar