Kasus Corona Terus Bertambah, Tahap Kedua Juli-September Fase Bahaya

Minggu, 12/07/2020 06:11 WIB
Virus corona (Reuters)

Virus corona (Reuters)

Jakarta, law-justice.co - Akibat jumlah korban dan penyebaran pandemi virus corona di Indonesia masih terus bertambah. sampai Sabtu  (11/7), jumlah kasus infeksi bahkan memecahkan rekor harian yaitu 2.657 kasus. WHO memperingatkan bahwa pandemi ini masih jauh dari fase "akhir". Oleh karena itu, WHO meminta semua orang-orang untuk selalu waspada dan menjaga protokol kesehatan secara ketat.

Menurut Epidemiolog dari Universitas Griffith, Dicky Budiman mengaku tidak bisa memprediksi kapan tepatnya pandemi akan berakhir. Namun Dicky memberikan tanda-tanda kapan pandemi akan mereda. "Pandemi di mana pun dan kapan pun hanya akan selesai atau berakhir jika terpenuhi salah satu dari tiga pilihan (tanda)," ujarnya pada Kompas.com, Jumat (10/7).

Alasannya karena; pertama, ditemukannya obat definitif yang efektif untuk menyembuhkan penyakit Covid-19 atau setidaknya mencegah terjadinya infeksi (profilaksis atau PreP). Kedua, ditemukannya vaksin yang dapat memberikan kekebalan efektif terhadap serangan virus SARS-CoV-2 .Lalu ketiga yakni terjadinya kekebalan alamiah yang timbul setelah sebagian besar manusia terinfeksi Covid-19," lanjutnya.

Dicky mengatakan pada akhir tahun ini atau awal tahun depan, obat Covid-19 akan ditemukan. Sementara itu untuk vaksin paling cepat diperkirakan pertengahan atau akhir tahun depan. Namun, dirinya memperkirakan paling cepat vaksin ditemukan awal tahun atau pertengahan tahun depan.

Melihat kebijakan pemerintah RI saat ini dan masih banyaknya orang yang tidak taat protokol kesehatan, hal itu bisa berpengaruh dalam meningkatkan potensi jumlah kasus, baik kasus positif maupun meninggal.

Dicky telah menyampaikan analisisnya terkait fase rawan di Indonesia ke pemerintah. Menurutnya Indonesia akan memasuki fase rawan atau berbahaya bulan Juli-September. Hal itu karena pelonggaran PSBB oleh pemerintah.

"Terutama karena ini proses akumulasi penularan eksponensial dari waktu ke waktu dan pada akhirnya memang akan semakin banyak mengenai orang yang rentan atau memiliki komorbid (penyakit penyerta)," lanjutnya. Hal itu, imbuhnya akan meningkatkan orang yang bergejala sedang sampai parah. Rekomendasinya untuk pencegahan adalah dengan cara meningkatkan tes lacak dan isolasi.

(Warta Wartawati\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar