Ada Suami Artis Jadi Mafia Bisnis Timah di Bangka Belitung

Sabtu, 11/07/2020 09:22 WIB
Lahan Eks Tambang Timah di Bangka. (radarbangka)

Lahan Eks Tambang Timah di Bangka. (radarbangka)

Jakarta, law-justice.co - Aktivis Prodem yang juga Direktur Ekskutif Oversight of Indonesia`s Democratic Policy Satyo P menilai, adanya praktik kotor mafia timah yang menguasai tambang yang ada di Bangka Belitung telah mensengsarakan masyarakat dan membawa dampak negatif bagi pertumbuhan ekonomi lokal.

Satyo mengatakan berdasarkan data triwulan pertama 2020, pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung mengalami penurunan drastis, angka pertumbuhan ekonomi Babel tercatat paling rendah di antara provinsi lain di Sumatera.

“Ketika pertambangan timah masih beroperasi lancar daya beli masyarakat sangat bagus, perekonomian Provinsi Babel pun terkerek naik. Pada situasi saat ini, perekonomian Babel melemah, belum lagi imbas dari pandemik Covid-19, daya beli masyarakat mengalami penurunan yang sangat drastis,” katanya seperti dikutip dari Wag Prodem, di Jakarta, kemarin (9/7)

Tentu selain dipengaruhi oleh pandemik Covid-19, suburnya praktik penguasaan dengan cara kartel, dan berakibat monopoli dengan modus penerbitan Rencana Kerja dan Anggaran Belanja  (RKAB) yang membuat pertambangan timah perlahan tapi pasti tidak berkembang.

“Nasib masyarakat dan negara dirugikan akan tetapi hanya menguntungkan segelintir orang, menggerus pendapatan daerah dan perekonomian masyarakat Babel dan menutup peluang para wirausahawan lainnya,” ujar Aktivis 1998 ini.

Ditambah, ketatnya dan kakunya regulasi pertambangan timah yang terkesan "melindungi" praktik monopoli hingga mengakibatkan belasan perusahaan smelter swasta timah di Bangka Belitung tidak bisa melakukan ekspor. Menurutnya, praktik kotor seperti ini sangat merugikan perekonomian Babel dan menggerus pendapatan pemerintah pusat yang seharusnya mendapatkan akumulasi manfaat dari sehatnya proses ekonomi yang bersumber dari pertambangan dan bisnis Timah.

“Akibat persekutuan jahat antara penguasa dan pengusaha yang disebut dengan istilah oligarki dan oligopoli membuat kekayaan sumber daya alam strategis seperti timah tidak banyak bermanfaat untuk negara dan rakyat,” tegasnya. Aktor pemain mafianya berinisial HM yang merupakan suami dari artis terkenal SD.

Karena itu lembaga negara pengawasan pembangunan, keuangan dan penegakan hukum pemerintahan seperti: BPKP, BPK, KPK, Kejaksaan Agung harus segera melakukan audit kebijakan dan audit investigasi ke tkp, tegasnya.

(Warta Wartawati\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar