Satu Pesawat dengan Presiden, UAS Diusir Gegara Dituding Teroris ISIS

Jum'at, 10/07/2020 14:44 WIB
Ustaz Abdul Somad (UAS) (Tagar.id)

Ustaz Abdul Somad (UAS) (Tagar.id)

Jakarta, law-justice.co - Ustaz Abdul Somad (UAS) menceritakan tantangan yang pernah dialaminya saat berdakwah. Dia mengatakan dirinya pernah diusir dari pesawat karena dituduh sebagai seorang teroris dari jaringan ISIS. Sebab, pesawat yang hendak dinaikinya itu, salah satu penumpangnya adalah seorang presiden.

Hal itu diceritakannya saat mengisi sebuah diskusi daring bersama seorang Imam dari Islamic Center of New York Imam Shamsi Ali. Diskusi tersebut bertajuk `Tantangan dan Peluang Dakwah: Indonesia & US` yang kemudian diunggah dikanal YouTube-nya.

Terkait aksi penolakan terhadap UAS ini, ternyata Imam Shamsi Ali mengingat sebuah kejadian, yakni di Timor Leste. UAS lantas menceritakannya.

UAS mengatakan saat itu dirinya bersama rombongan akan menghadiri undangan dari Timor Leste. Ia dijadwalkan akan bertemu dengan seorang Uskup dan Mantan Perdana Menteri Timor Leste, Xanana Gusmao.

"Uskup sudah siap menerima, kemudian saya akan bertemu Xanana Gusmao, semua sudah oke," kata UAS seperti dilansir dari Suara.com, Jumat (10/7/2020).

Dia mengatakan, ketika tiba di bandara, mereka dicegat dan ditahan oleh petugas keamanan. UAS pun menananyakan alasannya.

"Kata mereka dua jam sebelumnya kami diberitahu tidak boleh mengizinkan bapak masuk," jelas UAS.

Setelah dirinya dan rombongan ditahan oleh petugas, dia pun kembali bertanya. Saat itu lah dia mendapatkan jawaban, bahwa dirinya seorang teroris ISIS.

"Kata mereka bapak terindikasi ISIS," kata UAS menirukan jawaban dari petugas bandara.

Mendengar jawaban perugas itu dia pun kaget sambil tertawa kecil. Padahal UAS berpikir, teroris ISIS sangat jauh berbeda dengan dirinya. Kata dia anggota ISIS
adalah orang-orang sangar dan kejam.

"Dia (para petugas) sambil senyum-senyum karena dia mungkin membayangkan ISIS itu sangar sekali. Ini ISIS-nya kok lucu-lucu," lanjutnya.

Setelah kejadian itu, dia pun kembali lagi ke pesawat yang ia tumpangi. Namun, didalam pesawat dia dihampiri seorang pramugari dan memintanya untuk turun dari pesawat.

"Karena ada presiden di pesawat itu mau ke Jakarta, dia tak mau satu pesawat dengan teroris," kenang UAS yang tak menyebutkan siapa presiden tersebut.

Dengan adanya berbagai penolakan terhadap UAS, Imam Shamsi pun heran. Sebab, menurut dia, UAS adalah pendakwah lucu dan sangat jauh dari kesan kejam layaknya teroris.

"Kalau ceramah lucu dan kena, pas gitu. Kenapa justru ada yang menolak sana-sini, itu dimana letaknya itu. Kenapa ada orang yang ketakutan?" katanya.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar