Pendapatan Ambruk karena Covid-19, PT KAI Butuh Pinjaman Triliunan
Kereta Api di Indonesia (Foto: Youtube)
Jakarta, law-justice.co - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menjadi salah satu perusahaan negara yang harus merasakan secara langsung dampak dari covid-19. Kini pendapatan PT KAI turun hampir 90 persen dari tahun-tahun sebelumnya.
"Pada saat operasional biasa pendapatan angkutan penumpang rata-rata Rp23 miliar dalam satu hari. Namun, dalam situasi sekarang, kami hanya mendapatkan pendapatan angkutan penumpang sekitar 10%-17%. Ini (Covid-19) sangat berdampak sekali terhadap pendapatan PT KAI," kata Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR di gedung DPR Senayan, Jakarta seperti dikutip dari waratekonomi.co, Rabu (8/7/2020).
Menurutnya untuk operasional hingga akhir tahun, perusahaan membutuhkan pendanaan sekitar Rp 3,5 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk mendanai biaya operasional arus kas perusahaan hingga akhir tahun.
"Atas kebutuhan operasional perusahaan, KAI mengusulkan dana berbentuk pinjaman modal kerja. KAI diproyeksikan akan mengalami kesulitan menjalankan operasional selama tahun 2020 dan 2021 akibat dampak Covid-19. Tanpa adanya PEN, KAI akan mencatatkan arus kas operasional negatif di tahun 2020," tutupnya.
Komentar