Bamusi PDIP: Alhamdulilah, Dulu Pro Khilafah Kini Jadi Jubir Pancasila

Senin, 06/07/2020 12:08 WIB
Ketua Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi), Zuhairi Misrawi. (viva).

Ketua Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi), Zuhairi Misrawi. (viva).

Jakarta, law-justice.co - Ketua Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi), Zuhairi Misrawi menyebut perdebatan Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) ternyata memiliki berkah tersendiri.

Pasalnya kata dia, hal ini kemudian memunculkan kelompok yang sebelumnya dikenal pro negara teokrasi atau negara agama, berubah mendukung Pancasila.

Kata dia, ini semakin menguatkan bukti Pancasila menjadi pemersatu bangsa dan pada akhirnya publik makin bicara pentingnya Pancasila.

“Kami merasa bangga dan bersyukur, bahwa pada akhirnya mereka yang selama ini selalu menggaungkan ideologi khilafah dan negara pro-teokrasi, yang secara terbuka menyatakan berseberangan dengan Pancasila, mereka justru semakin lantang menjadi juru bicara Pancasila di ruang publik,” ujarnya seperti melansir pojoksatu.id, Minggu 7 Juli 2020.

Sebagai informasi, teokrasi adalah di mana negara menganggap konstitusi, ideologi serta peraturan lainnya ialah berdasarkan nilai-nilai keagamaan.

Salah satu contohnya adalah Arab Saudi yang merupakan negara monarki absolut dan ideologinya menggunakan nilai-nilai ajaran agama Islam.

Belakangan ini, sejumlah kelompok seperti Persaudaraan Alumni 212 dan bekas ormas Front Pembela Islam (FPI) kerap turun ke jalan bersuara tentang Pancasila dalam polemik RUU HIP.

Dia mengaku melihat soal adanya pihak yang belakangan membangkitkan lagi isu komunisme dan secara khusus menyerang PDI Perjuangan (PDIP) itu dari sisi lain.

Yaitu kata dia, soal perubahan ide yang mendukung teokrasi, yang jelas bertentangan dengan Pancasila, dan kini malah mempromosikan Pancasila.

“Hal ini merupakan berkah Tuhan pada negeri ini, sehingga tugas kita selanjutnya adalah membumikan Pancasila agar dapat mewarnai seluruh kehidupan berbangasa dan bernegara,” katanya.

Kata dia, semua harus optimistis kalau Pancasila adalah ideologi pemersatu bangsa yang akan membawa negeri ini pada kemajuan dan kesejahteraan.

Disisi lain kata dia, PDIP merupakan parpol yang selama ini terdepan dalam mengukuhkan dan membumikan Pancasila, sebagaimana termaktub dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Tahun 1945.

Setiap kader partai mempunyai latar belakang dari berbagai agama, suku, dan bahasa, dan berada dalam satu rampak barisan untuk menjadikan Pancasila sebagai titik-temu dan kekuatan bersama dalam membangun negeri ini.

“Sebab itu, nasionalisme para kader yang menginspirasi perjalanan negeri ini sangat kokoh karena bersumber dari keyakinan dan pemahaman yang utuh terhadap Pancasila,” katanya.

Dia juga berterima kasih kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan Majelis Agama-Agama lainnya yang selalu memberikan bimbingan, arahan, dan inspirasi agar Pancasila semakin kokoh dan berdiri tegak sebagai ideologi bangsa.

Hanya saja, dia sangat menyayangkan adanya pihak-pihak yang masih cenderung memainkan kartu politik, khususnya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat (PD) dalam perdebatan akhir-akhir ini.

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar