Remaja Pengancam Bunuh Jokowi Kembali Berulah, Kini Arogan ke Satpam

Minggu, 05/07/2020 09:01 WIB
Remaja Pengancam Penggal Jokowi Kembali Berulah, Kini Arogan ke Satpam. (Gelora.co)

Remaja Pengancam Penggal Jokowi Kembali Berulah, Kini Arogan ke Satpam. (Gelora.co)

Jakarta, law-justice.co - Seorang remaja pria yang mengolok-olok Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, dalam video yang sempat viral di tahun 2018 lalu kembali berulah.

Baru-baru ini, remaja yang sempat menghebohkan jagat media sosial itu dengan menghina dan mengancam Jokowi itu kembali membuat onar dan ulahnya terekam dalam video dan kembali beredar di media sosial.

Dalam rekaman video tersebut, Remaja berinsial RJ itu bersitegang dengan petugas keamanan kompleks dan videonya kembali viral.

Dia berbicara arogan sambil menyilangkan tangan saat ditanyai oleh petugas keamanan dalam video tersebut.

Petugas Bhabinkamtibmas kelurahan Kembangan Utara juga terlihat berada di lokasi.

"Itu orang rumah saya juga," kata remaja itu dengan nada arogan dalam video seperti melansir 100kpj.com.

Mendengar jawaban itu, nada suara seorang pria yang ada di lokasi seperti terpancing dan menganggap sikap di remaja itu amat tidak sopan.

"Lu ngomongnya juga enggak sopan sama security manggilnya gue elu gitu panggilnya," kata seorang pria yang wajahnya tak terlihat di video.

Menanggapi hal tersebut, Kapolsek Kembangan, Kompol Imam Irawan membenarkan bahwa remaja dalam video itu adalah orang yang sama dengan remaja dtahun 2018 viral karena menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kata dia, peristiwa itu terjadi di Perumahan Permata Buana, Kembangan, Jakarta Barat, Selasa, 30 Juni 2020 kira-kira pukul 19.00 WIB.

"Ya (yang pernah viral video penghinaan, inisial R," katanya.

Kata dia, peristiwa itu bermula ketika remaja itu yang tinggal di perumahan elite tersebut mengendarai mobil melewati jalan kompleks dan bersikap arogan kepada petugas keamanan.

Selanjutnya menurut dia, remaja itu menggeber pedal gas mobilnya sehingga ditegur oleh petugas keamanan karena dianggap mengganggu ketertiban warga lainnya.

"Jadi pada saat melewati jalan kompleks, dia bersikap arogan kepada security dan ditegur oleh security kemudian terjadi keributan," ujarnya.

Hanya saja menurut dia, kejadian itu tidak berlanjut ke jalur hukum setelah keduanya dilerai oleh warga dan anggota Babinkamtibmas yang datang ke lokasi keributan itu.

(Ade Irmansyah\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar