Gawat! Utang Menumpuk, Waskita Siap Lepas 4 Jalan Tol

Sabtu, 04/07/2020 07:41 WIB
Waskita Karya akan jual 4 jalan tol (mediaindonesia)

Waskita Karya akan jual 4 jalan tol (mediaindonesia)

Jakarta, law-justice.co - Kondisi arus kas yang cukup berat membuat PT Waskita Karya (Persero) Tbk berencana menjual 4 jalan tol pada tahun 2020. Aksi lepas kepemilikan (divestasi) saham itu diperkirakan akan mendapat dana segar senilai Rp 7-8 triliun.

Ada pun 4 jalan tol yang siap dijual menurut Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono adalah tol Becakayu, tol Kanci-Pejagan, dan tol Pejagan-Pemalang, serta tol Cibitung-Tanjung Priok.

Namun, divestasi untuk jalan tol Cibitung-Tanjung Priok ini tidak dilakukan sepenuhnya, melainkan dengan mengurangi jumlah saham dari mayoritas menjadi minoritas.

"(Tol yang mau dilepas) tol Becakayu, tol Kanci-Pejagan, dan tol Pejagan-Pemalang, serta tol Cibitung-tanjung Priok. Kira-kira nilainya hampir Rp 7 triliun sampai Rp 8 triliun," katanya seperti dikutip dari cnnindonesia.

Menurut dia penjualan 4 jalan tol tersebut harus dilakukan pada tahun 2020 ini, demi menjaga kas perusahaan tetap positif. Sebab, kalau hal itu tidak segera dilakukan, maka keadaan perusahaan akan sangat berat.

"Targetnya tahun ini kalau tidak, ya berat untuk arus kas tahun ini," jelasnya.

Arus kas operasi Waskita Karya pada kuartal I 2020 sudah positif sebesar Rp 2,8 triliun. Hal itu mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan kuartal yang sama pada tahun 2019, dimana nilainya minus Rp 3,02 triliun.

Meski begitu, untuk arus kas investasi saat ini masih minus sebesar Rp 494,12 miliar, lalu arus kas dari pendanaan minus sebesar Rp 5,49 triliun.

Kondisi semakin berat disebabkan oleh ulah pemerintah yang belum membayar utangnya sebesar Rp 6,63 triliun.

Utang tersebut dari outstanding pokok dana talangan pengadaan tanah jalan tol sebesar Rp 3,71 triliun, cost of fund dana talangan pengadaan tanah jalan tol Rp 1 triliun, dan light rail transit (LRT) Sumatra Selatan Rp 1,92 triliun.

"Nanti seluruh pengembalian piutang dari pemerintah akan digunakan untuk menyelesaikan kewajiban pada perbankan dan obligasi," kata Destiawan.

Untuk menjaga arus kas, Waskita juga akan mengajukan penyertaan modal negara (PMN) kepada pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Kami juga ada total utang sampai sekarang Rp 89 triliun, secara total. Ini ada progres yang belum terhitung karena termasuk dalam pengadaan tanah juga," ungkapnya.

"Menurut saya saat ini Waskita Karya perlu suntikan itu. Kami akan sampaikan ke Kementerian BUMN untuk dibantu mengajukan PMN," tutupnya.

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar