Kasus Baru Covid-19 di AS Hampir 55.000 Sehari, ke Mana Donald Trump?

Jakarta, law-justice.co - Amerika Serikat masih menjadi negara dengan kasus covid-19 terbesar di dunia hingga saat ini. Titel tersebut bakal sulit dilewati oleh negara lain, karena kini negeri yang dipimpin oleh Donald Trump itu baru saja mencatatkan rekor baru dengan hampir 55.000 kasus baru dalam sehari.

Ini merupakan angka paling besar selama covid-19 melanda AS, bahkan menjadi angka terbesar yang pernah dilaporkan selama pandemi covid-19 muncul.

Melansir Reuters, dilaporkan bahwa pada Kamis (2/7/2020) kasus baru covid-19 di AS mencapai 54.879 orang. Angka itu lebih tinggi dari angka yang sebelumnya pernah dicatat oleh Brasil pada tanggal 19 Juni sebanyak 54.771.

Dan yang mengerikan adalah melonjaknya kasus di AS ini terjadi dalam dua pekan terakhir. Dua pekan sebelumnya, kasus harian di AS masih berada pada angka 22.000. Namun, dalam seminggu terakhir, kasus barunya sudah berada di atas angka 40 ribu terus.

Negara bagian Florida menjadi penyumbang kasus baru terbesar untuk AS saat ini. Menurut laporan, ada lebih dari 10.000 kasus sehari di Florida.

Padahal sebelumnya, Kepala Lembaga Nasional Penyakit Alergi dan Menular AS Anthony Fauci sudah mengeluarkan peringatan agar warga AS tetap waspada karena dalam sepekan kasusnya bisa mencapai 100.000, jika ada kewaspadaaan dan langkah-langkah untuk mencegahnya.

Situasi itu membuat publik Amerika Serikat menyoroti cara Presiden Donald Trump menangani krisis selama pandemi covid-19. Mereka mendorong beberapa gubernur menghentikan rencana membuka kembali negara bagian masing-masing secara penuh tepat di musim panas ini. Beberapa telah memenuhinya dengan cara di antaranya menutup lagi bar-bar dan kawasan pantai, serta membatalkan acara parade untuk Hari Kemerdekaan.

Berdasarkan data dari Johns Hopkins University, hingga tanggal 3 Juli 2020, jumlah kasus infeksi covid-19 secara keseluruhan di dunia sebanyak 10.940.017 kasus. Yang paling banyak di Amerika Serikat dengan 2.732.639 kasus, disusul Brasil di tempat kedua dengan 1.496.858 kasus, dan Rusia 660.231 kasus.