PDIP Sebut Jokowi Belum Beri Tahu Ketum Partai soal Reshuffle Kabinet

Rabu, 01/07/2020 08:30 WIB
Presiden Joko Widodo dan Ketua DPP PDIP  Megawati Soekarno Putri (Foto: Tempo)

Presiden Joko Widodo dan Ketua DPP PDIP Megawati Soekarno Putri (Foto: Tempo)

Jakarta, law-justice.co - Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut belum menyampaikan rencana reshuffle Kabinet Indonesia Maju kepada para ketua umum partai koalisi.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPP PDIP), Eriko Sotarduga mengatakan, Jokowi biasanya selalu memberi tahu para ketua umum partai pendukung pemerintah jika hendak melakukan perombakan kabinet.

"Karena kalau ada seperti itu (reshuffle), pasti akan ada pemberitahuan kepada ketua umum, mengajak ketua umum bertemu. Sampai saat ini, secara resmi ataupun secara nonformal kami belum melihat itu," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 30 Juni 2020 kemarin.

Kata dia, pihaknya menanggapi opsi reshuffle yang dilontarkan Jokowi saat sidang kabinet secara positif.

Pasalnya menurut dia, penyampaian opsi reshuffle ini merupakan cara Jokowi memberi motivasi kepada para menteri.

Dia menegaskan reshuffle kabinet bukan sebuah hal yang salah. Menurutnya, perombakan kabinet sah dilakukan Jokowi selaku kepala pemerintahan sekaligus kepala negara.

"Kalau dalam bermain sepak bola beliau memerlukan penggantian pemain atau pergantian profesional yang mengerjakan tugas-tugas, itu kan sah-sah saja," ujarnya.

Dia menambahkan, Jokowi memiliki karakter tersendiri dalam menyampaikan pesan yang tidak sama dengan orang. Menurutnya, Jokowi juga mempunyai cara untuk menegur, memberikan semangat, serta memberikan motivasi.

"Masing-masing pemimpin mempunyai karakternya sendiri, dan menurut kami ini hal-hal yang sangat wajar apa yang disampaikan kemarin," tuturnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi membuka opsi melakukan reshuffle kabinet agar pemerintah bisa optimal menghadapi dampak pandemi virus corona.

Opsi tersebut terlontar dalam Sidang Kabinet Paripurna pada 18 Juni lalu.

Dalam video itu, Jokowi tampak sangat kesal dan marah karena kinerja beberapa kementerian dianggap tidak serius dan maksimal.

(Ade Irmansyah\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar