Luhut Pandjaitan: Kita Tidak Boleh Abaikan China

Senin, 22/06/2020 16:31 WIB
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Panjaitan (Jawa pos)

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Panjaitan (Jawa pos)

Jakarta, law-justice.co - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyayangkan tingkah orang Indonesia yang kerap menyepelekan China. Padahal, menurutnya China menguasai 18 persen perekonomian dunia, sehingga tidak boleh diabaikan begitu saja.

"Dampak Covid-19 ini ada dampak di Tiongkok, kita nyinyir lihat Tiongkok. Tiongkok itu 18% mengontrol ekonomi dunia. Kita suka tidak suka saya harus sampaikan, kita ndak bisa ignore keberadaan dia (China). Nah ini punya dampak. Apalagi jarak kita dekat dengan dia," katanya dalam rapat dengan Badan Anggaran DPR RI, Senin (22/6/2020) seperti dikutip dari wartaekonomi.

Menurutnya, pemerintah tidak hanya ingin menjalin kerja sama dengan China, tetapi juga menajlin kerjasama dengan negara lain seperti Amerika Serikat (AS) hingga Uni Emirat Arab (UEA) dan lainnya.

"Sekarang zaman Presiden Jokowi saya kira hubungan kita dengan tiga-tiga ini (China, UEA, AS) saya boleh katakan sangat baik. Kita dengan Abu Dhabi saya pikir baru pertama kali ada investasi yang masuk hampir US$ 20 miliar sepanjang sejarah republik. Dan itu semua on going," tegas Luhut.

Oleh karena itu, dia mengatakan kerjasama Indonesia dengan China akan terus meningkat, khususnya di bidang investasi. Pasalnya, China sudah sesuai dengan syarat atau kriteria.

"Satu, dia harus bawa teknologi. Dua, dia harus teknologi transfer. Tiga, dia harus added value, keempat dia harus melakukan b to b dari tiap itu, kelima dia harus menggunakan tenaga kerja kita sebanyak mungkin," jelasnya.

Menurutnya, Indonesia masih kekurangan bagian teknisi. Oleh karena itu, salah satu caranya adalah menyiapkan SDM yang lebih memadai lagi.

"Kita siapkan buat politeknik sehingga sekarang ada tiga politeknik di Indonesia timur," tutup Luhut.

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar