Komentari Konflik Dengan PSSI, Shin Tae-Yong: Tidak Penting

Senin, 22/06/2020 02:30 WIB
Shin Tae Yong (Foto: Liputan6)

Shin Tae Yong (Foto: Liputan6)

law-justice.co - Pelatih Timnas Indonesia asal Korea Selatan Shin Tae-Yong berkomentar tentang isu merenggangnya hubungan dia dengan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Shin mengatakan hal tersebut tidak penting karena hanya ingin fokus meningkatkan performa tim Garuda.

"Media lokal melaporkan bahwa saya berkonflik dengan PSSI. Bagi saya, itu tidak penting, karena rakyat Indonesia ingin melihat kemampuan Timnas meningkat dan berprestasi," kata Shin, sebagaimana dilansir dari Antara.

Hubungan pelatih 51 tahun itu dengan PSSI memang sedang tidak baik karena ketidakjelasan rencana pemusatan latihan (TC) Timnas Indonesia. Shin menginginkan TC berlangsung di Korea Selatan atau di beberapa negara lainnya, sementara PSSI ingin agar tetap dilaksanakan di Indonesia.

"Sebelum Korea Selatan meraih prestasi pada Piala Dunia 2002, mereka sempat merasakan latihan dan pertandingan di luar negeri, dimana sempat kalah telak 0-5," ujar Shin.

Namun hal itu kini tidak menjadi masalah bagi mantan pelatih Timnas Korea Selatan itu. Dia mengaku siap berlatih di luar negeri atau di Indonesia. Shin punya target dalam waktu dekat untuk mempersiapkan Timans U-20 menghadapi Piala Dunia 2021 yang digelar di Indonesia.

"Itu tidak mudah. Tapi saya tidak mau mengecewakan masyarakat Indonesia di Piala Dunia U-20. Saya berharap kami semua dapat menciptakan momen yang menyenangkan," ucap dia.


Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri

Selain soal TC, isu lainnya adalah hubungan Shin dengan Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri yang kian memanas. Keduanya saling lempar statmen di media.

Shin beberapa waktu lalu mengaku heran dengan kebijakan PSSI melibatkan pelatih lokal dalam TC, karena menurut dia, hal itu tidak ada dalam perjanjian awal. Itulah yang membuat Shin mencoret nama Indra Sjafri dalam jajaran asisten pelatih. Namun Indra membantah pernyataan Shin tersebut.

“Shin setuju saya menjadi salah satu bagian tim kepelatihan timnas. Bahkan saat saya meminta tambahan satu nama pelatih lokal lagi, yang kemudian saya rekomendasikan Nova Arianto, dia juga setuju,” papar Indra, Sabtu 20 Juni 2020, di lama resmi PSSI.

Mantan pelatih Timnas Junior itu pun melakukan serangan balik, mengatakan bahwa sejak awal PSSI tak setuju Shin melatih tiga level timnas. Tapi karena Shin memaksakan hal tersebut, akhirnya PSSI memenuhinya.

Indra melihat, perilaku Shin yang terlalu banyak berbicara ke berbagai media Korsel selama pulang ke negaranya menunjukkan keadaan diri Shin sudah tidak percaya diri dengan janjinya sendiri saat presentasi menjadi kandidat pelatih timnas. Termasuk janji menjamin Indonesia bisa juara Piala AFF 2020.

“Sementara kandidat lain, Luis Milla, tidak bisa menjamin hal itu. Pembohong namanya kalau ada seorang pelatih bisa menjamin juara dalam sepakbola,” tukas Indra.

“Dia ini sebenarnya banyak alasan saja, karena tak yakin bisa memenuhi target berat yang dibebankan federasi kita. PSSI ingin timnas senior Juara Piala AFF 2020, memperbaiki peringkat FIFA, serta Timnas U-19 berprestasi di Piala Dunia U-20 2021,” jelas Indra.

(Januardi Husin\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar