Pak Jokowi, Pelonggaran PSBB Prematur Malah Bikin Ekonomi Makin Anjlok

Jum'at, 19/06/2020 06:32 WIB
Presiden Joko Widodo (Foto: dok. Kompas)

Presiden Joko Widodo (Foto: dok. Kompas)

Jakarta, law-justice.co - Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira menilai pelonggaran kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang prematur akan memperlambat recovery atau pemulihan ekonomi.

Oleh karenanya kata dia, kekhawatiran adanya gelombang kedua kasus Covid-19 harus jadi konsen utama saat ini. Di mana jumlah kasus positif telah mencapai lebih dari seribu orang setiap harinya.

Kata dia, Presiden Joko Widodo harus segera sadar dengan kenyataan tersebut.

"Di sisi lain pemerintah juga mestinya sadar, pelonggaran PSBB yang prematur akan memperlambat recovery. Kebijakan pelonggaran PSBB yang terburu-buru justru blunder," ucapnya seperti melansir rmol.id, Kamis 18 Juni 2020.

Dia memprediksi laju ekonomi Indonesia pada kuartal II 2020 yang diprediksi anjlok di angka minus 3,1 persen belum akan menjadi yang terparah.

Dia yakin pasca pelonggaran PSBB ekonomi akan semakin terjun bebas, sebab bidang ekonomi akan semakin melambat.

“Apalagi realisasi stimulus rendah sekali. Misalnya stimulus dunia usaha baru terserap 6,8 persen dan stimulus kesehatan 1,84 persen. Jadi kemampuan pemerintah untuk menggerakkan ekonomi lewat stimulus sangat terbatas," ujarnya.

Dia menambahkan, bahwa yang dihadapi Indonesia adalah tiga krisis yang datang secara bersamaan, yaitu krisis ekonomi, krisis kesehatan, dan krisis psikologis masyarakat.

"Dari sisi kinerja ekspor tertekan oleh outlook ekonomi global yang hadapi krisis lebih hebat dari 1998 dan 2008. Situasi cenderung memburuk di tujuan utama ekspor," ujarnya lagi.

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar